Nasional

Ketum Muhammadiyah: Peringatan Maulid Nabi dan Hari Natal Jadikan Jembatan Antar Umat Saling Menghormati

Jakarta – Hari peringatan Maulid Nabi umat Islam tahun ini jatuh hampir bersamaan dengan Hari Natal yang merupakan hari besar umat Kristiani. Banyak polemik dan wacana mengenai kontroversi Natal yang hadir setiap tahunnya. Namun menyikapi momen kali ini, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir menyampaikan bahwa hari besar yang jatuh hamper bersamaan ini merupakan kesempatan untuk saling berbagi.

Beliau mengungkapkan bahwa peringatan Maulid Nabi dan Natal yang hamper bersamaan merupakan jembatan antar umat beragama untuk saling menghormati dan menunjukkan sikap toleransi.

Ketua Umum Muhammadiyah Haedar Nashir
Ketua Umum Muhammadiyah Haedar Nashir.

“Ini adalah jembatan sosiokultural. Saat yang tepat untuk memupuk rasa kebersamaan, persaudaraan dan juga kerja sama yang sesungguhnya.” Ungkapnya.

“Ketulusan dalam hidup beragama kali ini adalah saat yang tepat untuk mengungkapkan sikap toleransi, kebersamaan di tengah tingginya perbedaan dan juga welas asih. Ini momen yang tepat untuk menghilangkan prasangka.” Tutur Haedar seraya menegaskan betapa pentingnya menjadi umat yang tulus.

Di kesempatan yang lain, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah juga menegaskan bahwa umat muslim dan kristiani, maupun umat beragama yang lain harus saling menghormati. Agama merupakan jalan hidup yang daman dan bisa membawa kedamaian.

“Kita harus menghilangkan sikap saling merendahkan umat beragama yang lain. Hilangkan prasangka buruk terhadap umat lain.” Tegasnya.

Seperti kita ketahui, hari ini (24 Desember 2015) diperingati sebagai Hari Maulid Nabi Muhammad SAW 1437 Hijriyah. Ada beberapa masyarakat yang memiliki pendapat berbeda mengenai hari besar yang berurutan ini.

Di sisi lain, dorongan untuk melarang umat Muslim mengucapkan Selamat Natal pada umat Kristiani semakin kuat. Ini merupakan isu yang setiap tahun berhembus di kalangan masyarakat. Namun, banyak orang yang sudah tidak terlalu mempedulikan isu tersebut karena mereka hanya ingin menikmati hari libur yang panjang menjelang perayaan akhir tahun.

Pada kesempatan yang lain, Jokowi dan Jusuf Kalla menyampaikan bahwa sosok Nabi Muhammad SAW selalu membenci kekerasan. “Beliau merangkul, bukan mengintimidasi eksistensi kelompok lain.” kata Jokowi pada perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di Istana Negara semalam.

Tampilkan lebih banyak

Artikel terkait

Tinggalkan Komentar dan Diskusi Disini

Silahkan berkomentar dan berdiskusi. Bebas, namun tetap beretika. Diskusi atau komentar hendaknya masih berkaitan dengan artikel mengenai "Ketum Muhammadiyah: Peringatan Maulid Nabi dan Hari Natal Jadikan Jembatan Antar Umat Saling Menghormati". Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab Anda! Klik tombol DISKUSI dibawah.

Back to top button
error: Content is protected !!