Internasional

Pasca Ulama Syiah Dieksekusi, Irak Serukan Pemutusan Hubungan Dengan Arab Saudi

Baghdad – Perdana Menteri Irak mengutuk aksi eksekusi mati yang dilakukan oleh pemerintah negara Arab Saudi. Termasuk dalam aksi eksekusi itu ialah ulama Syiah bernama Nimr al-Nimr. Eksekusi dilakukan pada hari Sabtu (2/1/2016) tersebut membuat Irak akhirnya menyerukan adanya pemutusan hubungan diplomatik dengan Riyadh.

Negara yang rakyatnya dominan menganut paham Sunni ini akhirnya kembali membuka kedutaan besarnya yang terletak di Baghdad pada pekan ini sejak hubungan kedua negara terputus pada tahun 1990 sebagai akibat dari invasi Irak di negara Kuwait. Namun, eksekusi Nimr membuat Irak menutup kedutaannya.

Ulama Syiah Nimr al-Nimr yang Dieksekusi Mati Oleh Pemerintah Arab Saudi
Ulama Syiah Nimr al-Nimr yang Dieksekusi Mati Oleh Pemerintah Arab Saudi.

Perdana Menteri Haider al-Abadi juga mengingatkan akan adanya ketegangan yang terjadi pada kawasan regional. Salah seorang ulama Syiah Irak bernama Moqtada al-Sadr juga turut angkat suara atas kejadian ini. “Saya mendesak pemerintah untuk menahan pembukaan kantor kedutaan di Saudi,” ucapnya.

Lebih lanjut, al-Sadr pun mengajak unjuk rasa di sepanjang negara Timur Tengah guna memprotes eksekusi mati tersebut. Sementara Qassim al-Araji selaku pemimpin dari kelompok paramiliter Iran turut meminta pemerintahan negaranya untuk memutus hubungan pula dengan Saudi. Menurutnya, eksekusi terhadap Nimr sama saja seperti membuka gerbang menuju neraka.

Tak hanya itu, anggota dari kelompok aliran Syiah moderat yang partainya masih terkait dengan Iran mengatakan bahwa eksekusi Nimr bisa menimbulkan konsekuensi lebih lanjut. Dikatakan olehnya bahwa tindakan eksekusi ini akan berujung kerusakan yang lebih banyak jumlahnya.

Sebelumnya diberitakan bahwa seorang ulama Syiah dan 47 teroris dieksekusi Pemerintah Arab Saudi. Ulama Syiah yang dimaksud adalah Nimr. Alasan di balik eksekusi ini adalah karena mereka semua dituding sebagai pemicu kekerasan kepada kepolisian. Akan tetapi, tudingan ini dibantah oleh pendukung Nimr. Menurut mereka, Nimr justru adalah sosok yang cinta damai serta mendahulukan kepentingan kaum minoritas Syiah.

Sumber dari BBC News mengungkap bahwa Nimr telah menjadi seorang kritikus yang gigih untuk keluarga kerajaan Saudi. Nimr juga diketahui telah beberapa kali ditangkap selama satu dekade terakhir. Selain itu, Nimr memiliki sejumlah pengikut yang cukup kuat, terutama di kalangan pemuda penganut Syiah di Saudi.

 

Tampilkan lebih banyak

Artikel terkait

Tinggalkan Komentar dan Diskusi Disini

Silahkan berkomentar dan berdiskusi. Bebas, namun tetap beretika. Diskusi atau komentar hendaknya masih berkaitan dengan artikel mengenai "Pasca Ulama Syiah Dieksekusi, Irak Serukan Pemutusan Hubungan Dengan Arab Saudi". Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab Anda! Klik tombol DISKUSI dibawah.

Back to top button
error: Content is protected !!