Nasional

Usai UN, Hazdi: Giliran Guru Buat Karya Ilmiah

MUARA ENIM – Guru yang kreatif dan terampil harus peka dengan permasalahan yang dihadapi siswanya. Setiap tindakan dan proses belajar mengajar di dalam kelas, wajib diteliti oleh guru untuk dituangkan dalam bentuk karya tulis ilmiah.

Pirdaus, MM MPd, dari Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Sumsel mengajak para guru di Muara Enim untuk membuat karya ilmiah terkait masalah murid di kelas.

“Wajib buat karya ilmiah bagi guru golongan 3B yang akan naik 3C. Sedangkan golongan 3D wajib punya penelitian,” ujar Pirdaus selaku pembicara dalam workshop penelitian tindakan kelas (PTK) di MAN Muara Enim, Kamis (7/4). Workshop berlangsung 7-9 April diikuti sebanyak 36 guru tingkat madrasah se- Muara Enim.

Pirdaus mengatakan, setidaknya ada tiga hal dalam PTK. Yakni membuat proposal, melakukan penelitian, menyusun laporan dan seminar. “Hasil karya ilmiah guru kan diseminarkan di kelas, ini akan meningkatkan profesionalitas tenaga pendidik,” jelasnya.

Workshop PTK 7-9 April 2016 di hadiri 36 Guru tingkat Madrasah Se-Muara Enim di MAN Muara Enim
Workshop PTK 7-9 April 2016 di hadiri 36 Guru tingkat Madrasah Se-Muara Enim di MAN Muara Enim.

Dari situ, akan diketahui apa saja kendala yang dihadapi dalam proses belajar mengajar. “Semisal, siswa sulit menyerap mata pelajaran, maka guru harus mencari metode lain. Nanti bisa diukur tingkat keberhasilan dari penelitian itu,” ungkapnya.

Ditambahkan, bagi guru yang menghasilkan penelitian dan memecahkan masalah siswa, maka angka akreditasi guru tersebut akan meningkat.

Kepala MAN Muara Enim Hazdi SPd didampingi Wakil Widyawati SPd mengatakan, setelah ujian nasional (UN) berakhir, kini para guru yang harus membuat karya ilmiah. Mereka terlebih dahulu diajarkan cara membuat karya ilmiah melalui workshop PTK.

“UN siswa sudah berakhir, sekarang giliran guru yang membuat karya ilmiah. Ditergetkan Juni nanti para guru peserta workshop bisa menghasilkan karya ilmiah,” terang Hazdi.

Menurut Hazdi, workshop PTK ini sangat penting diselenggarakan selama tiga hari supaya output-nya menghasilkan karya tulis ilmiah.

“Melalui kegiatan ini, bisa diketahui apa kelemahan di kelas dan keinginan siswa. Nanti hasil karya akan diseminarkan di madrasah masing-masing,” tukasnya.

Karya yang dibuat sesuai bidangnya. Semisal guru bahasa Inggris, maka bisa membuat karya yang fokus seputar kendala siswa dalam menyerap mata pelajaran bahasa Inggris. (amr)

Tampilkan lebih banyak

Artikel terkait

Tinggalkan Komentar dan Diskusi Disini

Silahkan berkomentar dan berdiskusi. Bebas, namun tetap beretika. Diskusi atau komentar hendaknya masih berkaitan dengan artikel mengenai "Usai UN, Hazdi: Giliran Guru Buat Karya Ilmiah". Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab Anda! Klik tombol DISKUSI dibawah.

Back to top button
error: Content is protected !!