Nasional

Tuntuntan Buruh Pada Mayday Membuat Pelaku Usaha Cemas

Peringatan Hari Buruh Dunia 2016
Peringatan Hari Buruh Dunia 2016. (indoberita)

JBerita.com – Hari buruh yang jatuh pada 1 Mei ternyata membawa kekhawatiran untuk kalangan pelaku bisnis. Tentu saja yang menjadi tuntutan dalam setiap perayaan hari buruh atau Mayday adalah kenaikan gaji. Hal ini menjadi wajar membuat pengusaha kalang kabut karena kenaikan itu sendiri akan terkait langsung dengan profit yang akan mereka dapatkan, yang tentu saja akan berkurang.

Eric Hidajat, sebagai salah satu anggota KADIN Indonesia, mengatakan pebisnis yang selama ini menciptakan lapangan kerja memang selama ini cukup dibuat pusing untuk tetap membuat kesejahteraan karyawan terjaga.

Di sudut lain, Indonesia sendiri sebenarnya tidak memiliki daya saing yang bagus di dunia internasional. Hal ini berdampak pada keengganan banyak pihak untuk melakukan investasi modal.

“Menjelang Mayday, jujur saja para pengusaha selalu saja deg-degan karena umumnya masalah akan datang,” ujar Erick di sebuah acara diskusi pada hari Sabtu, 30 April 2016.

Ilustrasi Demo Buruh May Day 2016
Ilustrasi Demo Buruh May Day 2016

Sementara di sisi lain, Mudhofir Khamid yang kini menjadi presiden KSBSI, yang merupakan lembaga penyuara suara buruh, mengatakan isu di setiap perayaan Mayday selalu sama dari tahun ke tahun.

Isu yang dimaksud oleh Khamid adalah kenaikan upah, penghapusan sitem Outsourcing atau kerja kontrak dan juga tentang jaminan sosial yang terkait dengan kesejahteraan buruh.

“Bukan semata mata upah saja yang disuarakan buruh pada Mayday tapi juga berbagai fasilitas jaminan sosial yang bisa membuat buruh lebih baik hidupnya seperti transportasi murah, pendidikan anak dan lain-lain,” Ujar Khamid.

Haiyani Rumondang sebagai juru bicara dari Kementrian ketenagakerjaan mengatakan Mayday adalah sebuah perayaan yang tentunya diharapkan akan membawa kebaikan untuk para kaum buruh yang selama ini terkesan tidak sejahtera.

Mayday tepatnya merupakan momen bagi permerintah untuk mendengarkan suara-suara yang keluar dari para buruh sehingga berbagai kebijakan strategis seharusnya bisa dibuat. Yani juga berpendapat, merupakan hal biasa bila buruh membawa aspirasi tertentu pada perayaan ini. Aspirasi itu tentunya harus dilihat oleh pemerintah agar bisa menjadi sesuatu patokan dalam membuat kebijakan.

Tampilkan lebih banyak

Artikel terkait

Tinggalkan Komentar dan Diskusi Disini

Silahkan berkomentar dan berdiskusi. Bebas, namun tetap beretika. Diskusi atau komentar hendaknya masih berkaitan dengan artikel mengenai "Tuntuntan Buruh Pada Mayday Membuat Pelaku Usaha Cemas". Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab Anda! Klik tombol DISKUSI dibawah.

Back to top button
error: Content is protected !!