Identitas Mayat di Toilet Fakultas MIPA UGM Terkuak
JBerita.com – Pihak kepolisian memastikan bahwa mayat yang ditemukan di WC bangunan S2 dan S3 fakultas MIPA UGM adalah Feby Kurnia. Kurnia sendiri merupakan salah satu dari mahasiswa Geofisika Universitas Gadjah Mada angkatan tahun 2015.
Pihak Reserse Krimal kepolisan Yogyakarta mengatakan pihak Inafis Polda DIY sudah diterjunkan untuk olah TKP. “Saya langsung memimpin olah TKP bersama tim yang ada,” Ungkap Hudit Wahyudi usai melakukan Olah Kejadian Perkara pada hari senen.
“Pihak kepolisian sudah melakukan pelacakan atas hilangnya Feby setelah laporan masuk,” Ungkapnya.
Hasil tes sidik jari mengemukakan bahwa identitas itu adalah Feby Kurnia, yang sebelumnya dilaporkan hilang oleh pihak keluarga. Pada kamis 28 April, keluarga melaporkan kehilangan salah satu anggota keluarga ke Polsek Mlati Sleman.
Jenasah Feby sendiri ditemukan pada pukul 18:00 WIB. Satpam pihak kampus yang sedang melakukan pemeriksaan rutin menemukan Feby di Toilet Gedung Fakultas MIPA. Olah Kejadian Perkara sendiri dilakukan dalam waktu yang cukup lama, kurang lebih 4 jam karena dimulai 18:30 sd 22:30 WIB.
Setelah olah TKP selesai jenasah kemudian dibawa ke RS Sardjito untuk dilakuan Otopsi guna mencari penyebab meninggalnya Feby. Otopsi sendiri juga bisa digunakan untuk mencari titik terang apakah Feby bunuh diri atau sengaja dibunuh oleh orang lain.
Penemuan mayat di Toilet Kampus MIPA UGM ini tentu saja membuat geger para mahasiswa karena hal ini belum pernah terjadi. Tentu saja tak bisa lagi dibiarkan hal seperti ini. Pembunuhan, apapun motifnya, adalah salah.
Namun hingga kini belum bisa dipastikan apakah Feby tewas dibunuh atau karena melakukan bunuh diri. Pihak Polda DIY terus melakukan pemeriksaan agar bisa menemukan titik terang. Dan bila Feby terbukti dibunuh tentu saja pelaku tidak boleh dibiarkan bebas. Hukuman setimpal harus diberlakukan agar pelaku jera.
Pihak kampus sendiri masih belum bisa memberi keterangan karena semua masih ada di tangan polisi. Segera setelah semua jelas, pengumunan tentu saja akan dilakukan dan diharapkan semua menjadi jelas agar tidak ada tindakan sewenang-wenang dengan menghilangkan nyawa orang lain.
