Presiden Turki Ingatkan Rusia Agar Tidak Main Api

Ankara – Hubungan antara Rusia dan Turki kembali menjadi sorotan dunia. Kali ini, Recep Tayyip Erdogan selaku Presiden Turki memperingatkan Rusia agar tidak main api. Perkataan Erdogan ini bukan tanpa dasar. Pemerintah Turki baru saja menerima laporan bahwa ada sejumlah warga negaranya yang ditahan di Rusia.
Rusia diketahui menahan sebanyak tiga puluh sembilan warga negara Turki yang tengah menghadiri sebuah konferensi terkait industri pertanian di Krasnodar. Otoritas setempat berdalih jika ketiga puluh sembilan warga Turki tersebut tidak bisa menunjukkan visa yang seharusnya dipakai ketika menghadiri acara bisnis maupun komersial.
Namun, beberapa pihak menganggap jika alasan ini hanya mengada-ada saja. Rusia juga dinilai tengah melakukan aksi balas dendam meyusul insiden penembakan pada pesawat militernya hingga seorang pilot Rusia tewas pada 24 November lalu. Bahkan, selain menahan para pengusaha ini, tersiar kabar pula bahwa Rusia akan menangguhkan bebas visa di antara Rusia serta Turki terhitung mulai dari awal awal tahun depan.

“Rusia telah bermain api melalui apa yang mereka lakukan terhadap warga negara kami yang tengah dalam kunjungan ke sana. Kami tegaskan bahwa hubungan dengan Rusia sangat penting serta tidak ingin mengganggunya apalagi menambahnya menjadi makin buruk,” ungkap Erdogan seperti diwartakan oleh Reuters pada Sabtu (28/11/2015).
Presiden Turki juga berharap bisa secepatnya bertemu dan berbicara langsung dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, pada KTT Iklim 2015 COP21 yang akan diselenggarakan di Paris pada pekan depan guna meredakan ketegangan. Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui adanya kontak atau pembicaraan antar kedua kepala negara tersebut.
Hubungan antara Rusia dan Turki memang tengah memanas sejak beberapa hari belakangan. Sebelumnya diwartakan bahwa pesawat Sukhoi Su-24 milik Rusia ditembak jatuh oleh jet tempur F-16 milik Turki di perbatasan Suriah. Turki beralasan jika jet tempur Rusia telah melanggar batas wilayah udara Turki, namun Rusia berdalih jika jet tersebut tengah dalam misi pemberantasan teroris di Suriah. Sempat diberitakan pula Turki menembak jatuh pesawat Rusia hingga seorang pilotnya tewas.