Jakarta Waspada Banjir Kiriman Bendung Katulampa
Bogor – Hujan deras di bilangan Puncak Bogor sejak siang telah membuat ketinggian air di Katulampa mencapai level siaga III. Status ini terkait ketinggian air yang telah berada di angka seratus dua puluh sentimeter. Andi Sudirman, kepala jaga Bendung Katulampa mengungkapkan bahwa ketinggian air sudah terjadi sejak 17.20 WIB. “Ketinggian air telah mencapai seratus dua puluh sentimeter dan memiliki status siaga III hingga sekarang,” ucapnya Minggu (8/11/2015).
Andi melanjutkan bahwa tak kurang dari seratus delapan puluh delapan ribu liter air yang mengalir per detiknya melewati Katulampa menuju Jakarta. “Saat ini Puncak masih hujan deras. Kemunginan status ketinggian di Katulampa masih atau tetap naik,” jelasnya.
Status ini membuat warga Jakarta khususnya yang berdomisili di bantaran Kali Ciliwung untuk meningkatkan kewaspadaan terkait kiriman air ini. Diperkirakan kiriman air akan sampai ke ibu kota dalam dua belas jam mendatang.
Memang bukan kali ini saja ibu kota Jakarta dilanda banjir kiriman. Sudah berkali-kali kota metropolitan tersebut mendapat kiriman air bah dari Bogor dengan diawali naiknya status Bendung Katulampa.
Pemprov DKI pun tak tinggal diam dengan adanya tradisi banjir kiriman ini. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau kerap disapa Ahok telah melakukan berbagai langkah antisipasi. Menurutnya, Pemprov telah berusaha mengeruk lumpur yang menggenani saluran-saluran air sebagai salah satu bentuk penanggulangan banjir. Genangan lumpur inilah yang diyakini menyumbat aliran air sehingga menyebabkan banjir.
Selain mengeruk lumpur, upaya lain yang diusahakan Pemprov juga dengan diturunkannya pompa sepanjang enam puluh tiga kilometer. Usaha ini sudah mulai terlihat hasilnya di perairan Ancol, Jakarta Utara serta Waduk Ria Rio di Jakarta Timur.
Lebih jauh, Ahok mengatakan memang masih ditemukan kebocoran di beberapa titik, namun pihaknya juga terus berusaha untuk memperbaiki titik-titik kebocoran tersebut. Dengan semua usaha yang dikerahkan pemerintah ini, dibarengi upaya dari warga sendiri untuk tidak lagi sembarangan membuang sampah, bukan tidak mungkin jika Jakarta akan bebas dari bencana banjir tahunan.