Internasional

Kantor Berita Nasional RIA Novosti dan Radio Voice of Russia Dibubarkan Oleh Putin

Presiden Rusia Vladimir Putin memutuskan untuk membubarkan kantor berita nasional RIA Novosti dan radio Voice of Russia. Apa sebabnya?, disinyalir pembubaran kantor dan radio terbesar di Rusia tersebut sebagai langkah Putin untuk mengendalikan media demi kepentingan pencitraan dirinya.

Laman Reuters (Selasa 10 Desember 2013) menuliskan jika Putin mengambil langkah tersebut karena banyaknya kritik terhadap pemerintahannya beberapa waktu terakhir. Dalam pengumuman yang disampaikan langsung oleh RIA Novosti itu, dikatakan jika Putin ingin menguasai semua media Rusia dengan peraturan yang lebih ketat.

“Langkah ini merupakan rangkaian terbaru dari perubahan lansekap Rusia yang terlihat mengarah pada semakin ketatnya kendali negara terhadap sektor media yang sebelumnya telah terikat peraturan yang mengikat,” tulis RIA Novosti.

Lebih lanjut juru bicara kepresidenan, Sergei Ivanov, menyatakan jika tujuan dibubarkannya RIA Novosti tak lain adalah langkah untuk meningkatkan media dan menghemat anggaran negara. Dikabarkan nantinya, kantor berita yang baru ini akan mirip dengan APN, kantor berita di zaman Soviet.

Kantor Berita Nasional RIA Novosti dan Radio Voice of Russia Dibubarkan Oleh Putin
Presiden Rusia Vladimir Putin (REUTERS/Beawiharta )

Rencananya, RIA Novosti dan Voice of Russia akan dimerger menjadi perusahaan baru bernama Rossiya Segodnya atau Russia Today. Dimana kantor berita ini akan dibuat berbeda dengan Russia Today yang sudah ada sebelumnya.

Dikabarkan juga jika Rossiya Segodny akan di kepalai oleh Dmitry Kiselyov , seorang tokoh konservatif loyalis Putin yang sangat terkenal karena komentar-komentarnya yang pedas.

Tampilkan lebih banyak

Artikel terkait

Tinggalkan Komentar dan Diskusi Disini

Silahkan berkomentar dan berdiskusi. Bebas, namun tetap beretika. Diskusi atau komentar hendaknya masih berkaitan dengan artikel mengenai "Kantor Berita Nasional RIA Novosti dan Radio Voice of Russia Dibubarkan Oleh Putin". Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab Anda! Klik tombol DISKUSI dibawah.

Back to top button
error: Content is protected !!