Nasional

Kapolsek Penukal Abab Jadi Korban Peluru M-16

MUARA ENIM – Maraknya kepemilikan senjata api (senpi) di wilayah Muara Enim berpotensi menimbulkan tindak kejahatan. Apalagi senpi yang berisi amunisi peluru aktif.

Baru-baru ini, Kapolsek Penukal Abab AKP Indrowono jadi korban peluru revolver M-16 dari senpi yang dimiliki Antoni, seorang warga sipil saat penggrebekan narkoba.

Mirisnya, senpi tersebut berpeluru asli M-16 yang tidak mungkin dirakit oleh masyarakat umum.

Senpi dan peluru asli yang dimiliki masyarakat sipil diduga didapat dari oknum aparat. Namun, rata-rata mereka tidak mengetahui asal muasal dari siapa yang menjualnya pertama kali. Karena senpi bisa berpindah-pindah tangan setelah dijual.

Kapolres Muara Enim AKBP Nuryanto melalui Kasubag Humas Iptu Arsyad mengatakan, dari kebanyakan senpi yang disita di Polres Muara Enim merupakan penyerahan secara sukarela dari masyarakat.

ilustrasi Peluru Senjata Api
ilustrasi Peluru Senjata Api

Dari 539 senpi di Muara Enim yang sudah dimusnahkan di Polda, rata-rata senpi laras panjang jenis locok dan kecepek untuk berburu, yang pelurunya hasil rakitan dari bahan besi, behel, kelahar, baut dan lainnya,” ujar Iptu Arsyad, Selasa (19/4).

Saat senpi tersebut diserahkan secara sukarela ke Polres, rata-rata senpi milik warga itu tidak ada lagi yang berisi peluru aktif. “Sebab, peluru rakitan-nya sudah direndam ke dalam banyu (air, red),” terangnya.

Beda dengan senpi sitaan dari hasil ungkap kasus atau razia yang kebanyakan senpi laras pendek jenis pistol dan memiliki peluru asli. Tapi senpi hasil ungkap kasus tidak banyak. “Hasil ungkap kasus, memang rata-rata peluru asli. Seperti revolver milik Antoni, yang mengenai betis kanan Kapolsek Penukal Abab, itu peluru M-16, itu peluru asli,” terangnya.

Darimana masyarakat sipil bisa mendapat peluru asli, kata Iptu Arsyad, tentu bukan dari hasil merakit sendiri.

“Senpi dan peluru asli tentu tidak bisa dijual bebas ke masyarakat umum. Peluru asli seperti merek pindad hanya digunakan aparat saja,” jelasnya.

Terkait hal itu, disinyalir bisa saja masyarakat umum mendapatkannya dari oknum aparat. Kalau masyarakat umum, tidak bisa merakit peluru dengan standar pindad.

Bisa juga warga yang memiliki senpi dan peluru asli mendapatkannya dari jalan membeli dari warga lainnya, namun tidak tahu asal muasal peluru dari mana. “Warga umum tentu tidak bisa membuat sendiri. Jika membuat sendiri, itu sudah pasti peluru rakitan,” tukasnya (amr)

Tampilkan lebih banyak

Artikel terkait

Tinggalkan Komentar dan Diskusi Disini

Silahkan berkomentar dan berdiskusi. Bebas, namun tetap beretika. Diskusi atau komentar hendaknya masih berkaitan dengan artikel mengenai "Kapolsek Penukal Abab Jadi Korban Peluru M-16". Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab Anda! Klik tombol DISKUSI dibawah.

Back to top button
error: Content is protected !!