Tidak Ada Siswa Berhenti Karena Hamil, Rizal Alfian: 2 Siswa Berhenti Sekolah Karena Kasus Kriminal
MUARA ENIM – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Muara Enim Drs Muzakar MPd melalui Kabid Pendidikan Menengah (Dikmen) Rizal Alfian mengatakan, sampai saat itu pihaknya belum menerima laporan adsanya siswi sekolah di Muara Enim yang berhenti akibat menikah muda maupun hamil di luar nikah.
“Kalau data tahun ini dan tahun lalu rasanya tidak ada. Sampai saat ini saja, kita belum menerima ada laporan dari pihak sekolah mengenai siswi yang berhenti karena menikah atau hamil di luar nikah,” ujar Rizal Alfian, Sabtu (23/4).
Meski begitu, kemungkinan adanya siswi yang berhenti sekolah karena menikah bisa saja terjadi. Hanya saja pihaknya tidak bisa mendeteksi siswi mana yang berhenti tersebut. “Kalau soal jumlahnya belum ada rekapnya, kita menunggu laporan. Tapi itu cukup sulit dideteksi, karena biasanya kalau ada yang berhenti, tidak akan melapor dengan alasan hamil atau nikah muda, biasanya diam-diam berhenti tanpa alasan,” ujarnya.
Jika ada siswi yang berhenti sekolah, itupun kebanyakan karena pindah sekolah ke tempat lain. “Soal ini masih tabu, dan saat ujian sekolah kemarin belum terdeteksi siswi yang hamil saat ujian,” tambahnya.
Berdasarkan data Disdikbud tahun ini, justru ada dua siswa yang berhenti, akibat tersandung kasus kriminal. “Ada dua siswa laki-laki yang berhenti maupun diberhentikan karena kasus kriminal. Satu di daerah Lubai, dan satunya lagi di Gunung Megang yang melukai leher siswi satu sekolahnya,” tukasnya.
Bahkan, ada seorang siswa lainnya yang meski masuk penjara namun bisa mengikuti ujian nasional (UN). Siswa tersebut Kelas XII SMAN 1 Sungai Rotan, Muara Enim terlibat dalam kasus pengeroyokan.