Jokowi Ingin Kuburan Massal Akibat PKI Dicari Kembali
JAKARTA – Tersiar kabar bahwa Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, memberi perintah bawahanya Luhut Binsar Panjaitan yang merupakan Menko Polhukam untuk mulai mencari beberapa kuburan massal akibat korban dari Partai Komunis Indonesia pada tragedi tragis tahun 1965. Tragedi PKI sendiri merupakan sejarah kelam dari bangsa ini.
Masinton Pasaribu yang kini aktif sebagai Anggota Komisi III DPR RI berucap bahwa pemerintah memang seharusnya perlu menelusuri keberadaan kuburan massal akibat tragedi PKI.
“Selama ini berita tetang pembantain PKI ada dimana-mana dan kita tak pernah tau dimana tempatnya. Perlu juga negara menelusurinya siapa tau ada pihak keluarga yang memang sudah mencari sejak lama,” Ujar Masinton di Jakarta, Senen 24 April 2016.
Masinton yang merupakan bekas aktivis 98 tidak pernah menyangkal bahwa Rezim Suharto memang telah menutup-nutupi beberapa fakta sejarah termasuk tragedi PKI.
“Bagaimanapun, keganasan PKI pada masa itu adalah bagian dari sejarah bangsa. Makanya, kita harus mendukung pemerintah untuk melakukan klarifikasi atas keberadaan kuburan massal,” Tagas Masinton yang merupakan salah satu politikus PDI Perjuangan.
Bila beberapa kuburan massal telah ditemukan maka akan mudah menentukan apakah pemerintah salah atau tidak dalam kasus ini. Dan fakta yang ada akan memberi jalan kepada pemerintah untuk meminta maaf kepada keluarga korban.
Lanjut Masinton bahwa negara tentu harus mengakui bila memang benar adanya bahwa telah terjadi pembantaian besar-besaran di era Pki. Meskipun itu merupakan sejarah kelam bangsa ini, kita harus legowo untuk menerimanya dan tentu ini bisa dijadikan pelajaran.
Tak bisa dipungkiri PKI adalah sejarah bangsa ini. Namun kebenaran akan pembantaian massal ini tidak kunjung ada faktanya. Betapapun buruknya PKI pada masa itu, tentu ini harus diterima sebagaa sebuah perjalanan bangsa ini.
Karena itu, Jokowi mendapat dukungan dari berbagai elemen agar serius memerintahkan Luhut Panjaitan untuk menemukan beberapa kuburan massal. Namun ada juga beberapa pihak yang tidak mendukung karena pencarian kuburan massal akan membuka luka lama yang telah menyakitkan banyak pihak.