Nasional

Setya Novanto Dinilai Hanya Sebagai Tumbal

Jakarta – Adhie Massardi selaku koordinator dari Gerakan Indonesia Bersih atau GIB menyatakan jika Ketua DPR RI sekarang ini, Setya Novanto atau yang akrab disapa Setnov, hanya seorang tumbal yang secara sengaja dijadikan korban dalam kasus yang menjerat PT Freeport. Menurut dugaan Adhie, hal ini terjadi lantaran pembaruan kontrak yang dilakukan PT Freeport telah tercium oleh beberapa penguasa yang lain.

“Pembaruan kontrak itu menabrak UU No. 4 Tahun 2009 mengenai Pertambangan Mineral dan juga Batu Bara. Kalau sampai pelanggaran ini terbukti, kan harus ada orang atau pihak tertentu yang jadi tumbal,” ungkap Adhie pada Minggu (29/11/2015).

Lebih lanjut Adhie mengungkapkan bahwa adanya pencatutan nama secara sengaja menjadikan politikus asal Partai Golkar itu seolah menjadi pihak yang telah melanggar undang-undang. Padahal, pihak yang diketahui memiliki otoritas dalam hal membuat keputusan terkait pembaruan kontrak sebenarnya adalah Menteri Energi dan Sumber Daya Manusia atau ESDM, Sudirman Said.

Adhie Massardi Foto
Adhie Massardi Foto. (Twitter)

“Mereka menyatakan berbagai alasan supaya kontraknya diperpanjang dan waktu perpanjangan lebih awal. Tapi menurut undang-undang, baru boleh diperpanjang mulai dari tahun 2019. Sudirman Said mau membuat peraturan perundang-undangan mengenai perpanjangan. Tapi ketahuan dulu. Makanya, rencana dia tidak jadi,” ujar mantan jubir almarhum Aburrahman Wahid atau Gus Dur itu.

Adhie juga meminta supaya publik lebih bisa berpikir jernih dalam melihat serta mencerna kasus ini. Menurutnya, ada berbagai kepentingan lain yang dengan sengaja memanfaatkan situasi yang tengah memanas saat ini.

Terkait kasus yang seringkali disebut sebagai skandal “Papa Minta Saham” ini, mantan Menkeu Fuad Bawazier menyatakan bahwa tidak cukup hanya MKD saja yang menanganinya. Menurut Fuad, MKD hanya mampu mengusut Setnov seorang. Dijelaskan Fuad, jika MKD berhasil mengusut Setnov, lalu siapa yang akan mengusut Sudirman Said serta Luhut.

Bagi Fuad, Luhut Panjaitan selaku Menkopolhukam juga memiliki peranan dalam kasus tersebut. Hal ini dikarenakan nama Luhut turut disebut dalam rekaman yang banyak ditaksir sebagai pembicaraan Setnov dengan salah satu petinggi Freeport. Sementara Sudirman Said merupakan pihak yang melaporkan Setnov serta menyerahkan rekaman kepada MKD.

Tampilkan lebih banyak

Artikel terkait

Tinggalkan Komentar dan Diskusi Disini

Silahkan berkomentar dan berdiskusi. Bebas, namun tetap beretika. Diskusi atau komentar hendaknya masih berkaitan dengan artikel mengenai "Setya Novanto Dinilai Hanya Sebagai Tumbal". Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab Anda! Klik tombol DISKUSI dibawah.

Back to top button
error: Content is protected !!