DKI Jakarta, Provinsi dengan Jumlah Penderita HIV AIDS Tertinggi
Kabar tak menyenangkan kembali menerjang daerah ibu kota Jakarta, pasalnya provinsi DKI Jakarta di klaim merupakan provinsi dengan jumlah penularan penyakit HIV AIDS tertinggi di Indonesia. Sekretaris KPA atau Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi Jakarta yakni Rohana Manggala juga memaparkan bahwa hingga saat ini masyarakat jakarta yang positif terinfeksi penyakit AIDS sudah mencapai angka tujuh ribu lima ratus orang.
“Meskipun jumlahnya memang tinggi, tapi jumlah populasi masyarakat penderita AIDS di Jakarta pada tahun ini mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.” Kata Rohana yang ditemui saat sela-sela acara peringatan Hari AIDS Sedunia pada Minggu (29/11).
Rohana juga mengatakan bahwa tingkat kesadaran akan bahaya penyakit HIV AIDS di Jakarta juga kian meningkat, dari yang awalnya hanya 10 %, kini sudah mencapai peningkatan hingga 40%. Meskipun mengalami peningkatan kesadaran, hal ini tentu tidak serta merta membuat penyebaran virus HIV AIDS terhenti. Untuk menanggapi hal tersebut, pemerintah Provinsi DKI semakin gencar melakukan berbagai cara untuk mengurangi populasi penderita HIV AIDS khususnya di Jakarta.
Salah satu usaha pemerintah DKI untuk menangani permasalahan HIV AIDS di ibu kota adalah dengan memberlakukan pemeriksaan HIV AIDS secara gratis. Program pemeriksaan gratis ini diberlakukan di seluruh puskesmas yang ada di provinsi DKI Jakarta. Fatahillah selaku asisten sekda kesejahteraan masyarakat mengungkapkan bahwa program ini menjadi fasilitas positif bagi masyarakat, khususnya para kaum muda untuk tidak takut dalam melakukan tes HIV AIDS. Fatahillah juga menghimbau kepada masyarakat untuk mengindari perilaku s3ks bebas karena hal ini seringkali menjadi pemicu penyakit HIV AIDS.
Dengan jatuhnya peringatan hari AIDS sedunia pada 1 Desember nanti, tentu diharapkan tidak hanya menjadi sekedar formalitas atau seremonial semata. Melainkan menjadi sebuah bentuk kontribusi nyata dari seluruh lapisan masyarakat untuk memberikan kesadaran satu sama lain akan bahaya dari penyakit HIV AIDS itu sendiri. Selain memang diperlukan kesadaran penuh dari masyarakat, pemerintah juga tetap memegang peranan penting untuk memberikan sosialisasi akan bahaya penyakit HIV AIDS.