Beralih dari Tablet Low End, HP akan Luncurkan Tablet High End

Minimnya penjualan produk tablet murah dari HP jenis Slate 7 dan HP 7 G2 , tak membuat Hewlett Packard (HP) berhenti melakukan inovasi teknologi. HP kini mengarahkan strateginya untuk beralih ke pasar tablet high end. Fenomena permasalahan penurunan penjualan ini faktanya tidak hanya menimpa perusahaan HP, namun juga sudah menjadi permasalahan klise yang sering menimpa berbagai perusahaan teknologi yang ada.

Bahkan bagi perusahaan produsen teknologi kelas kakap sekalipun yang juga tak luput dari permasalahan penurunan penjualan. Untuk itu, ketika permasalahan ini terjadi maka setiap perusahaan tersebut saling berkompetisi untuk selalu meluncurkan inovasi teknologi terbaru agar bisa mendapatkan hari khalayak di pasar penjualan.

Beberapa waktu terakhir, HP bahkan sudah membagi dua perusahaan, dimana satu bagian difokuskan untuk meningkatkan penjualan dan target pasar, sementara bagian lainnya fokus untuk pasar enterprise.  HP berencana akan mengembangkan tablet yang bisa digunakan untuk berbagai kebutuhan bagi usernya. Misalnya saja kebutuhan untuk berbisnis, kebutuhan akses pendidikan, kebutuhan akses kesehatan, ekonomi, dan berbagai kebutuhan lainnya.

Berbeda dengan tablet dengan harga murah yang diluncurkan sebelumnya, tablet terbaru dari HP ini dikabarkan akan dipasarkan dengan harga yang lebih mahal, namun tentu dengan pengembangan spesifikasi, dan mobilitas tablet yang lebih canggih dari produk tablet yang dikeluarkan sebelumnya.

Kini HP sudah tidak lagi berdiam diri di pasar low-end, dimana kali ini pihak HP akan mencoba untuk lebih fokus pada pertumbuhan perusahaannya. Meski begitu, masih ada banyak tablet low end yang masih diproduksi di HP, misalnya HP Envy 8 Note dengan sistem operasi Inter dan Windows 10, HP Slate 8 dengan penawaran layar yang lebih lebar yakni 8 inch os Android Lollipop, dan masih banyak produk lainnya. Apabila perusahaan tablet dan personal computer atau PC dari HP ini digabungkan, maka tidak menutup kemungkinan bahwa perusahaan ini akan menjadi perusahaan manufaktur terkuat setelah Apple di posisi pertama, dan Lenovo di posisi kedua, mengungguli Samsung dan Dell.