Lifestyle

Brand Fashion Tuai Kontroversi Usai Jual Kemeja Mirip Mafia Narkoba

Jakarta – Kemeja warna biru dengan bahan sutra serta motif bunga ternyata tak hanya menjadi favorit para pria dari kalangan urban. Mafia narkoba asal Meksiko yang tengah menjadi bahan perbincangan akhir-akhir ini, Joaquin Guzman atau yang lebih dikenal dengan nama alias El Chapo, juga gemar mengenakannya.

Namun, mafia serta pengedar barang haram tersebut justru menjadi ikon mode di negara Amerika Serikat. Kemeja berbahan silk seperti yang dikenakan El Chapo dibuat pula oleh brand fashion Barabas. Brand tersebut tampaknya tidak merasa keberatan untuk mengambil keuntungan yang berasal dari mafia narkoba tersebut.

Ketika El Chapo tengah menjalani wawancara dengan media terkenal asal Amerika, Rolling Stones, dirinya memakai kemeja biru motif bunga tersebut. Brand Barabas lalu memanfaatkan momen guna mendongkrak penjualan produk mereka sendiri. Pada laman resmi media sosial Facebook-nya, Barabas mengupload sebuah foto El Chapo yang tengah mengenakan kemeja tersebut.

Barabas Produksi dan Jual kemeja yang dipakai Mafia Narkoba
Barabas Produksi dan Jual kemeja yang dipakai Mafia Narkoba. (elmundo)

Barabas lantas mengajak orang-orang untuk memberikan “Like” pada foto tersebut. Satu orang yang beruntung akan mendapatkan satu kemeja secara gratis tanpa dipungut biaya. Strategi yang digunakan Barabas ini terbilang berhasil. Tidak butuh waktu lama sampai dua kemeja yang diberi nama Fantasy serta Crazy Paisley terjual laris di pasaran.

Diwartakan oleh TMZ, harga kedua kemeja tersebut tidaklah murah. Satuannya dibanderol sebesar seratus dua puluh delapan dollar Amerika atau setara dengan satu koma tujuh juta rupiah. Melalui laman Facebook Barabas, rupanya banyak orang yang menyukai desain kemeja ala mafia tersebut.

Namun, tak semua pihak merasa senang atas kemeja yang dijual Barabas tersebut. Salah satu media yang cukup populer di Amerika, Huffington Post, justru menyayangkan tindakan Barabas yang mengambil untung dari seorang mafia narkoba yang jelas-jelas merupakan profesi negatif. Lebih lanjut, Huffington Post juga meminta supaya orang-orang tak lagi membeli kemeja tersebut ataupun mengambil inspirasi lainnya dari seorang penjahat dunia.

“Ini seperti sisi gelap sebuah kapitalisme,” tulis Huffington Post dalam laman resminya. Namun hingga kini belum ada tanggapan resmi dari Barnabas terkait kritik yang dilayangkan Huffington Post padanya.

Tampilkan lebih banyak

Artikel terkait

Tinggalkan Komentar dan Diskusi Disini

Silahkan berkomentar dan berdiskusi. Bebas, namun tetap beretika. Diskusi atau komentar hendaknya masih berkaitan dengan artikel mengenai "Brand Fashion Tuai Kontroversi Usai Jual Kemeja Mirip Mafia Narkoba". Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab Anda! Klik tombol DISKUSI dibawah.

Back to top button
error: Content is protected !!