Ledeng Mati, Warga Pilih Tadah Air Hujan

MUARA ENIM – Musim penghujan identik dengan sumber air yang melimpah. Namun kondisi ini bertolak belakang dengan yang dialami warga pelanggan PDAM Lematang Enim.
Pasalnya, dalam beberapa hari terakhir ini, air ledeng justru tidak mengalir ke sebagian rumah warga pelanggan. Padahal, warga rutin setiap bulan membayar tagihan PDAM tanpa menunggak.
“Aneh padahal saya tidak pernah menunggak bayar PDAM. Dulu waktu musim kemarau, wajar kalau air ledeng yang keluar kecil bahkan tidak mengalir sama sekali. Nah ini musim penghujan sampai banjir, tapi air ledeng kok mati,” ujar Yani (30), salah seorang warga di Kelurahan Pasar II, Kecamatan Muara Enim, Selasa (26/1).
Atas kondisi air ledeng yang “masuk angin” ini, dia terpaksa menggunakan air untuk mandi dan mencuci pakaian dari tadahan air hujan.

“Karena ledeng mati, air dalam bak sedikit dan habis. Dua hari ini saya terpaksa menadah air hujan pakai gentong dan ember untuk tambahan cuci pakaian dan mandi. Kalau air minum dari air galon,” ujar Yani.
Bukan Yani saja, tetapi sebagian warga lainnya di kota Muara Enim juga mengeluhkan pelayanan PDAM. “Ini sudah dua hari air ledeng tidak hidup sama sekali. Memang matinya air ledeng tidak beruntun setiap hari, tapi berselang, sehari mati besoknya hidup, lalu mati lagi,” keluh Heri, juga warga Kelurahan Pasar II, Muara Enim.
Heri pun terpaksa menadah air hujan yang turun hampir setiap hari. “Saya juga terpaksa menadah air hujan di belakang rumah, kalau tidak nadah darimana dapat air. Air hujan ini untuk kebutuhan mandi dan mencuci piring,” jelasnya.
Sementara itu, Direktur PDAM Lematang Enim Puryadi melalui Kasi Hubungan Langganan Jhoni Iskandar mengatakan, penyebab ledeng mati karena trafo listrik untuk menghidupkan air jebol akibat terendam banjir.
“Kami meminta warga untuk maklum atas ketidaknyamanan ini. Ini karena trafo listrik jebol, sehingga intake di wilayah Talang Jawa, Kecamatan Muara Enim mengalami gangguan,” ujar Jhoni.
Namun, solusinya, saat ini pihaknya sudah memasang trafo sementara sehingga air bisa mengalir ke rumah warga. Meskipun demikian, trafo sementara ini belum menjamin air ledeng mengalir secara lancar setiap hari. “Kita terus standby mengatasi dampak trafo jebol ini,” pungkasnya. (amr)