Nasional

AKB Bustomi: Kasus Narkotika di Muara Enim Tinggi

MUARA ENIM – Kapolres Muara Enim AKBP Nuryanto SIKMSi melalui Kasat Narkoba AKB Bustomi mengatakan, kasus penyalahgunaan narkotika di wilayah hukum Polres Muara Enim termasuk dalam kategori tinggi.

“Satnarkoba Muara Enim menangani kasus narkoba di wilayah hukum Polres Muara Enim dan juga wilayah PALI. Dan dari kapasitas jumlah, penyalahgunaan narkotika cukup tinggi,” ujar Bustomi, Minggu (20/3) Dijelaskan, untuk jalur masuk narkotika ke wilayah Muara Enim dari berbagai arah, karena wilayah Muara Enim banyak berbatasan dengan kabupaten lain di Sumsel.

Bahkan ada narkotika berasal dari luar provinsi, yakni dari Lampung. Narkotika yang berasal dari Lampung ini biasanya masuk melalui Kecamatan Tanjung Agung dan Kecamatan Lawang Kidul.

“Narkotika jenis sabu-sabu maupun ganja dari Lampung kita waspadai, masuk melalui perbatasan di wilayah Tanjung Agung,” ungkapnya.

Ilustrasi Narkoba
Ilustrasi Narkoba.

Ada pula narkotika dari dalam wilayah Sumsel seperti berasal dari Prabumulih, OKU dan Lahat. “Masuknya barang narkotika dari wilayah Prabumulih dan sekitarnya ada di sekitar Kecamatan Rambang, Lubai dan Kabupaten OKU. Selain itu dari jalur perbatasan Lahat yang menyetok narkoba ke Muara Enim,” jelasnya.

Sebaliknya, pihaknya juga berupaya mencegah adanya peredaran narkotika dari wilayah Muara Enim masuk ke wilayah lainnya.

Ditambahkannya, berbagai kalangan di wilayah Muara Enim tersandung kasus penyalahgunaan narkotika. Bahkan aparat di Muara Enim pun tidak luput dari kasus narkoba, seperti oknum polisi, staf Pengadilan Negeri Muara Enim, dan PNS Muara Enim.

“Untuk anak di bawah umur pun ada yang tersandung kasus narkoba. Tepatnya di wilayah Kecamatan Lembak, ada warga yang berumur 17 tahun. Namun, karena masih di bawah umur dan sudah putus sekolah, yang bersangkutan kita assesemen dan rehabilitasi melalui BNN Sumsel,” jelasnya.

Berdasarkan data Satnarkoba Polres Muara Enim, sepanjang tahun 2015, pihakknya menangani sebanyak 68 kasus penyalahgunaan narkotika. Sedangkan tiga bulan awal di tahun 2016 sedikitnya sudah menangani 16 kasus.

“Kalau melihat dari tahun 2015, angka penyalahgunaan narkotika termasuk cukup tinggi, dan di tahun 2016, diprediksi tidak akan jauh dari tahun sebelumnya. Kita memang akan selalu melakukan tindakan terhadap pelaku penyalahgunaan narkotika, tapi kita berharap jumlha kasus semakin berkurang, karena narkotika ini akan menghancurkan kehidupan bangsa terutama generasi muda,” pungkasnya (amr)

Tampilkan lebih banyak

Artikel terkait

Tinggalkan Komentar dan Diskusi Disini

Silahkan berkomentar dan berdiskusi. Bebas, namun tetap beretika. Diskusi atau komentar hendaknya masih berkaitan dengan artikel mengenai "AKB Bustomi: Kasus Narkotika di Muara Enim Tinggi". Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab Anda! Klik tombol DISKUSI dibawah.

Back to top button
error: Content is protected !!