Nasional

Apa Yang Terjadi Setelah Penghapuan 3 In 1?

Penghapusan 3 In 1 di Jakarta
Masyarakat Jakarta masih beradaptasi dengan program penghapusan 3 in 1. (tribun)

JAKARTA – Mengendarai kendaraan di beberapa jalan protokol Jakarta selama ini dikenai aturan 3 in 1 dan aturan ini mulai distop selama satu bulan. Tujuannya jelas untuk membatasi jumlah kendaraan yang ada di jalan karena sejauh ini lalu lintas di Jakarta amat macet. Untuk mengetahui apakah peraturan itu efektif atau tidak, Direktorat lantas Polda Metro Jaya melakukan percobaan dengan menghapuskan peraturan itu. Dimulai dari tanggal 14 April 2016 sd 14 mei 2016, peraturan ini tidak diberlakukan.

Hasil uji coba ini memang cukup mengagetkan karena terjadi penumpukan kendaraan di jalan Sudirman Thamrin yang berada di Jakarta Pusat. “Selama satu pekan sudah berjalan program ini. Hasilnya kendaraan di jalan jalan protokol menumpuk. Kemacetan semakin parah,” Ujar AKBP Budi jayanto.

Jayanto mengatakan kepadatan kendaraan juga terjadi di Jl. Gatot Subroto meskipun tidak di semua ruas jalan. Ini menunjukkan program 3 In 1 cukup penting untuk mengurangi volume kendaraan di jalan sehingga kemacetan di Jakarta bisa sedikit dikurangi.

“Masyarakat masih beradaptasi dengan program ini. Dan mereka juga mencari jalan alternatif untuk menghindari kemacetan,” tambah Jayanto.

Sterilisasi semua jalur busway juga menambah kemacetan di beberapa ruas penggal jalan. Seperti diketahui, banyak pengemudi yang nekat masuk jalur Busway untuk mempercepat sampai ke tujuan.

“Tugas yang harus dijalani kepolisian dan Dishub tentu saja akan terus bertambah. Ini terjadi karena selalu ada dinamika di lapangan,”  tambahnya.

Peraturan 3 in 1 memang selama ini menjadi sebuah cara untuk membatasi kendaraan di Jakarta. Namun, yang terjadi adalah munculnya jasa jokey yang menawarkan tambahan penumpang. Fenomena ini justru malah membuat aturan 3 in 1 menjadi tidak efektif.

Para Jokey 3 in 1 sendiri melihat ini merupakan sebuah peluang untuk mencari uang dan para pengemudi pun merespon. Banyak dari mereka yang rela mengeluarkan uang untuk jasa Jokey daripada harus berusuan dengan tilang dari kepolisian. Seharusnya Kepolisian menertibkan perjokian ini sehingga program 3 in  1 bisa berjalan efektif.

Tampilkan lebih banyak

Artikel terkait

Tinggalkan Komentar dan Diskusi Disini

Silahkan berkomentar dan berdiskusi. Bebas, namun tetap beretika. Diskusi atau komentar hendaknya masih berkaitan dengan artikel mengenai "Apa Yang Terjadi Setelah Penghapuan 3 In 1?". Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab Anda! Klik tombol DISKUSI dibawah.

Back to top button
error: Content is protected !!