Gagal di Windows Phone, Microsoft Beralih Kembangkan Aplikasi
JAKARTA- Perkembangan teknologi digital memang tak bisa dipungkiri semakin mengarah ke penggunaan perangkat mobile yang notabene didominasi oleh Android milik Google dan iOS milik Apple.
Microsoft sendiri berusaha ikut dalam tren teknologi mobile dengan melucurkan Windows Phone namun kabarnya perusahaan teknologi raksasa asal Amerika ini gagal total atau kalah bersaing. Menurut lembaga riset Garter, hanya 0,7 persen saja pangsa pasar yang bisa diraih Microsoft untuk perangkat mobilenya.
Namun ternyata Microsoft tak risau akan hal itu. Satya Nadella yang merupakan CEO Microsoft dalam kunjungannya ke Jakarta pada hari kamis, 26 Mei, mengatakan bahwa Microsoft akan fokus ke tren Mobiity dan tentu saja perangkat keras yang selama ini memang menjadi bidangnya.
“Yang ingin kami lakukan adalah konsentrasi pada mobilitas manusia itu sendiri. Bukan perangkat yang akan kami utamakan. Salah satu yang kami bidik adalah pembuatan platform Cloud yang memungkinkan manusia jaman sekarang bekerja dari mana saja,” ungkap Satya.
Anthonius Henricus yang juga merupakan orang Microsoft mengatakan fokus pada perangkat lunak bisa membuat para pengguna lebih diberdayakan. Maka dari itu, pihak Microsoft tak mau fokus ke ponsel pintar sebagai garapan baru.
Anthonius juga menambahkan bahwa ranah binis perangkat mobile juga bisa dijadikan peluang bisnis oleh Microsoft karena apa yang ditawarkan Android dan iOS memberikikan layanan Multiflatform. Yang artinya semua pengguna gadget bisa mengaksesnya tak perduli itu Android maupun Windows Phone.
Microsoft tentu saja akan diuntungkan dengan perkembahan tren bisnis perangkat mobile karena perangkat lunak yang dirancang Microsoft bisa masuk ke rahah tersebut.
Rencana akuisisi Xamarin, misalnya, dianggap sebagai sebuah potensi bisnis yang akan bisa masuk ke ranah bisnis perangkat mobile karena dengannya, hanya dengan sekali koding, pengembang bisa membuat berbagai aplikasi untuk beberapa platform seperti Windows Phone,iOS dan juga Android.
“Ini bukan masalah Operating System saja tapi lebih ke aplikasi yang bisa digunakan di OS itu. Itulah yang akan menjadi bidang kami. Bukan Cuma pengguna yang akan dimudahkan tapi juga para developer,” ungkap Anthonius.