Hingga Kini, Rio Haryanto Tak Pernah Unggul Dari Rekan Setimnya Di Manor
MONACO – Penampilan Rio Haryanto di dunia F1 memang belum bisa dikatakan bagus karena hal ini terlihat dari jejak rekam si pemabalap yang selalu tampil di bagian belakang. Sebuah target dari sang pembalap yaitu mengalahkan rekan setimnya yang bernama Wehrlein. Keduanya bernaung di tim Manor.
Sebenarnya beberapa latihan dan sesi kualifikasi, Rio Haryanto mampu tampil lebih baik dari rekan setimnya tersebut. Bahkan di seri perdananya yang digelar di Austria, di kualifikasi Rio jauh lebih baik dari Wehrlein namun kala itu pembalap Indonesia ini dipinalti dan harus turun tiga grid terkait insiden saat latihan dengan Romain Grojean. Pada balapan itu, Rio bahkan tak mampu menyelesaikan balapan karena mobilnya bermasalah sementara rekan setimnya masuk ke posisi 16.
Pada seri kedua yang diadakan di Bahrain, Wehrlein kembali mengungguli Rio. Pada saat itu, rekan setim Rio ada di posisi yang lebih baik saat kualifikasi yaitu ke-16 sementara Rio yang merupakan pembalap asal Solo hanya berada di peringkat 21. Rio finis di urutan 17 dan rekan setimnya di posisi 13.
Seri berikutnya yang digelar di Cina, kualifikasi menempatkan Rio di urutan 20 sedangkan rekannya ada di posisi ke 21. Kembali dalam balapan Wehrlein unggul karena ia mampu finis di posisi 18 sementara Rio ada di urutan 21.
Seri keempat digelar di Rusia, Rio start dari urutan 21 dan Wehrlein ada di posisi 20. Rio pada balapan ini mengalami nasib buruk karena terjadi kecelakan pada lap satu. Wehrlein sendiri mampu finis di urutan 18.
Pada GP Spanyol yang dihelat di Barcelona, posisi kualifikasi Rio ada di urutan ke 22 kualifikasi sementara Wehrlein ada di peringkat 21. Dalam sesi balapan, rekan setimnya mampu finis di peringkat 16 dan Rio sendiri ada satu tangga di belakang Wehrlein.
Untuk GP Monako, kali ini Rio Haryanto menang di sesi kualifikasi yaitu ada di urutan ke 19 sementara Wehrlein ada di peringkat 20. Saat race, kembali Rio harus gigit jari karena rekan setimnya mampu lebih baik yaitu finis di posisi 14 dan Rio di peringkat 15.