Kehidupan di Mars Terbukti Berkat Adanya Metana
Paris – Badan antariksa Eropa atau ESA memberikan pernyataan bahwa mereka telah siap untuk meluncurkan misi bernama ExoMars menuju Planet Mars. Tujuan dari misi ini adalah untuk mencari adanya jejak dari gas metana yang sempat ditemukan pada Planet Merah itu. Misi ExoMars juga meluncurkan TGO atau Trace Gas Orbiter menuju permukaan Mars supaya teknologi yang diperlukan pada misi kedua nantinya bisa diketahui.
Alat TGO memiliki berat hingga tiga koma tujuh ton serta dibekali dengan teknologi yang mampu mengumpulkan data-data mengenai gas yang terdapat pada atmoster gas. Terutama sekali, gas yang ingin dicari adalah metana. Hal ini terkait dengan penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya, di mana para ilmuwan menemukan adanya konsentrasi gas metana yang rendah serta tersebar.
Keberadaan metana dinilai menarik oleh banyak peneliti. Alasannya karena molekul organik yang termasuk sederhana seperti metana ini umumnya akan mudah hancur, terutama ketika berada di atmosfer Planet Mars yang terbilang kasar. Sehingga, keberadaan metana yang dinilai konsisten ini seakan memberi bukti adanya produksi yang kontinyu akan gas tersebut.
Secara geologis sebenarnya keberadaan metana dapat dijelaskan sebagai produk sampingan interaksi di antara air serta batuan mineral pada kedalaman tertentu. Akan tetapi, bukan tidak mungkin juga bahwa metana di Mars diproduksi melalui proses biologis. Hal ini mengingat bahwa di Bumi, mayoritas gas metana merupakan hasil dari makhluk hidup tertentu.
Salah satu ilmuwan ExoMars, Jorge Vago, mengaku merasa bersemangat saat menemukan adanya metana ini. “Kami merasa sangat bersemangat untuk mengkonfirmasi mengenai berbagai prediksi yang mungkin timbul. Jika benar terdapat metana pada permukaan Mars, maka ini berarti terdapat air mengalir. Bahkan walau hanya ini fakta yang ada, tetap saja Mars terasa hidup,” ungkapnya.
Penelitian terkait adanya kehidupan di Planet Mars memang bukan kali ini saja dilakukan. Jauh sebelumnya, para ilmuwan telah menemukan sebentuk wajah di permukaan Mars hingga tanda-tanda keberadaan air. Proyek ExoMars sendiri akan diteruskan apda 2019 kelak dengan dua buah rover menuju Mars.