Rossi Masih Pegang Rekor Sebagai Pengumpul Poin Terbanyak di MotoGP
Gagal menjadi juara dunia di musim balap 2015 bukan berarti karir Valentino Rossi habis. Bahkan, pembalap veteran asal Italia yang bernaung di bawah panji Yamaha itu masih berada pada peringkat pertama pembalap dengan raihan poin terbanyak sepanjang karirnya. Jika dilihat dari data dua puluh tahun ke belakang, Rossi masih mengungguli seteru-seterunya mulai dari Dani Pedrosa, Jorge Lorenzo hingga Max Biaggi.
Rider berusia tiga puluh enam tahun ini berada di puncak peringkat tersebut dengan koleksi poin keseluruhan mencapai 4476. Sementara berada di posisi kedua adalah pembalap Spanyol Dani Pedrosa dengan raihan total poin mencapai 2488. Perbedaan yang cukup jauh ini salah satunya dikarenakan jam terbang mereka di kelas MotoGP yang juga berbeda.
Juara dunia MotoGP 2015 Jorge Lorenzo berada pada strip ketiga dengan total raihan 2367 poin. Menyusul di posisi keempat dan kelima adalah dua orang pembalap yang kini telah sama-sama pensiun, Mick Doohan dan Alex Barros. Sementara salah satu rival sengit Rossi di MotoGP, Max Biaggi, menempati urutan kesembilan dengan total 1624 poin.
Prestasi Rossi ini jelas tidak digapainya dengan mudah. Ia harus turun ke lintasan selama enam belas tahun dengan total seratus dua belas kemenangan untuk dapat mencapai titik ini. Rival-rivalnya di lintasan pun terbukti berat, mulai dari Max Biaggi, Sete Gibernau, hingga pembalap yang jauh lebih muda darinya semisal Lorenzo dan Marc Marquez.
Rekor yang dicetaknya ini sekaligus menjadi kebanggaan tersendiri mengingat usianya yang sudah tak bisa lagi dibilang muda untuk ukuran seorang pembalap. Dan karena dirinya masih aktif mengaspal, bukan tidak mungkin jika raihan poinnya akan semakin bertambah pada musim-musim mendatang.
Pada musim balap 2015 kemarin, Rossi menempati urutan kedua klasemen akhir. Ia menjadi runner up tepat di belakang rekan setimnya, Jorge Lorenzo, yang mendapat titel juara dunia ketiga selama karir balapnya di kelas para raja. Musim balap 2015 sendiri masih terasa panas untuk diperbincangkan terkait berbagai kontroversi yang mengiringi kemenangan Lorenzo.