Stoner Yakin Marquez Merasa Terancam Akan Kehadirannya
Mantan juara dunia MotoGP asal Australia Casey Stoner baru-baru ini mengeluarkan pernyataan yang dinilai mengejutkan. Pembalap yang mengakhiri karirnya bersama Repsol Honda tersebut menyatakan bahwa rider Spanyol Marc Marquez bisa jadi merasakan adanya ancaman apabila ia hadir sebagai test rider Honda.
Berdasarkan wawancaranya dengan Motorsport, Stoner mengungkap bahwa ia sesekali menjadi test rider untuk Honda. “Untuk Honda, kadang saya menjadi rider penguji. Tidak ada peran lain. Namun sebenarnya, merekalah yang tidak pernah mencoba untuk memaksimalkan potensi yang ada pada saya,” ungkapnya.
“Menurut pendapat saya, Marc Marquez beserta timnya pastilah merasakan adanya ancaman dengan adanya saya. Saya juga tidak tahu pasti mengapa mereka berpikiran seperti itu. Namun, itulah yang selama ini saya rasakan,” ungkap pembalap berjuluk The Kurri Kurri Boys itu.
Stoner sendiri kini telah memiliki peran baru, yaitu sebagai duta sekaligus test rider untuk Ducati. Bersama pabrikan asal Italia ini, Stoner merengkuh gelar juara dunia pertamanya di kelas MotoGP pada tahun 2007.
Hubungan Stoner bersama Honda pada awalnya sedikit memanas, terutama di awal musim 2015. Stoner diketahui ingin menggantikan rider Spanyol Dani Pedrosa yang saat itu absen karena adanya masalah dengan arm pump, lebih tepatnya di gelaran GP Austin. Namun, keinginan itu ditolak oleh pihak HRC.
Menurut Shuhei Nakamoto selaku wakil presiden dari HRC, pihaknya tidak meloloskan permintaan Casey Stoner tersebut karena ia tak menginginkan Stoner tampil pada ajang balap MotoGP ketika kondisinya sedang tidak baik. Pihak Honda akhirnya lebih memilih pembalap Jepang Hiroshi Aoyama ketimabgn Stoner. Atas alasan inilah, Stoner mengaku merasa kecewa.
“Pada saat itu saya merasa bingung. Saya rasa saya cukup berharga untuk Honda. Saya juga sudah menunjukannya. Saya bisa langsung menjadi juara dunia ketika pertama kali bergabung dengan Honda di tahun 2011. Saya juga sudah merasa sangat siap untuk melakoni balapan di Austin. Namun Nakamoto justru meminta maaf dan pihaknya juga akan bertanggung jawab dengan keputusan tersebut,” lanjutnya.