Maulana Ikuti UN Susulan di Lapas Muara Enim, Maulana: Mudah-Mudahan Lulus
MUARA ENIM – Maulana (19), salah seorang tahanan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Muara Enim bisa bernapas lega. Tahanan titipan Polsek Rambang Dangku, Muara Enim ini bisa menjalani ujian nasional (UN) susulan, Senin (11/4).
Siswa kelas XII IPS SMA YB Prabumulih ini tampak mengisi soal Bahasa Indonesia dan Geografi di ruang Kasi Binadikgiatja Lapas Muara Enim. Dia menjalani UN susulan selama tiga hari, 11-13 April dengan pengawas dari guru SMA YB Prabumulih Widodo Jumadi SPd.
Warga Kampung I, Desa Purun. Kecamatan Penukal, PALI bersyukur bisa ikut UN susulan setelah sebelumnya gagal ikut UN. “Alhamdulillah, bisa ulangan walau susulan. Tapi sedih bae ulangan dewekan, dak biasa rame-rame dengan kawan,” ujar cowok kelahiran 16 Oktober 1996 ini.
Maulana yang terlibat kasus pencurian kabel PT Ghemmi ini berharap bisa lulus UN tahun ini. “Aku sudah semaleman belajar di dalam lapas persiapan UN susulan ini, mudah-mudahan lulus,” ujar pria yang bercita-cita menjadi polisi ini.
Dia sangat menyesal terlibat pencurian kabel, karena sebelum ditangkap, Maulana sempat membuat SKCK untuk syarat masuk kepolisian. Maulana ditahan sejak 15 Maret lalu.
“Cita-cita aku selesai sekolah, dari kecik nak jadi polisi,” jelasnya.
Widodo Jumadi SPd, yang juga menjabat Wakil Kurikulum SMA YB Prabumulih mengatakan, sebelumnya Maulana tidak bisa UN karena dia masih di lapas. “Kemarin dio dak biso ke sekolah, sekarang bisa UN susulan daripada dak lulus,” ungkap Widodo.
Lanjut Widodo, selain mengikuti UN susulan, Maulana juga mengikuti Ujian Sekolah susulan. “Biar dia sekaligus. Karena waktu ujian sekolah kemarin, Maulana tidak ikut karena sudah ditahan polisi. Jadi ujian sekolahnya juga di lapas,” terang Widodo.
Kepala Lapas Muara Enim Imam Purwanto melalui Kepala Pengamanan Lapas (KPLP) Jauhari SH mengatakan, pihaknya memfasilitasi tahanan untuk ikuti UN susulan. “Kita juga senang, seorang tahanan yang masih berstatus pelajar bisa ikuti UN susulan, jadi dia bisa berkesempatan lulus sekolah,” ungkap Jauhari.(Amr)
