Lagi Sarapan di Pondok, Satu Keluarga Meninggal Dunia Disambar Petir
MUARA ENIM – Hujan deras disertai angin kencang yang melanda sebagian Kabupaten Muara Enim Minggu pagi (17/4) sekitar pukul 06.30 WIB, memakan korban.
Sebanyak 12 orang warga asal desa Pagar Agung Kecamatan Rambang Muara Enim disambar petir saat sedang berteduh di sebuah pondok yang ada di tengah persawahan Kampung Jernihan desa Suka Nanti Kecamatan Gunung Megang.
Dari 12 korban yang merupakan satu keluarga besar ini, 7 diantaranya meninggal dunia sementara 5 orang sekarat dan masih dirawat di RS Ar Bunda Prabumulih. Ke tujuh korban yang meninggal antara lain M Pawi (65), Hendro (30), Sudomo (28), anaknya Sudomo yakni Dunan (6), istri Lukman Hadi yakni Susili (40), Darius (36), dan anaknya Darius yakni Peggy (9).
Untuk korban yang sekarat antara lain 2 orang anak dari Lukman yakni Hafif Umam (9), mengalami memar dibagian badan serta pusing kepala dan Riska (8) mengalami luka bakar dibagian dahinya. Kemudian Rusnani (40), mengalami kritis akibat luka bakar bagian pinggul kiri serta memar di badan. Lalu Lukman Hadi (42) serta Rilly Susanti (29), istri dari Hendro, keduanya mengalami luka bakar.
Kelima korban saat ini masih menjalani perawatan intensif di RS Ar Bunda kota Prabumulih. Sementara ketujuh korban yang meninggal dunia sudah dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan.
Salah seorang kerabat korban, Rusli (35) mengatakan dirinya mengetahui musibah yang dialami keluarganya tersebut dari Kepala Dusun tempatnya tinggal. Paman beserta keponakannya memang tengah bersiap melakukan panen di sawah milik keluarga yang ada di Kampung Jernihan desa Suka Nanti Kecamatan Gunung Megang.
“Mereka (korban,red) sudah menginap sejak semalam. Sebab rencananya pagi ini mau panen. Dak tahunya sudah dikabari Kadus ada kejadian ini,” ujarnya.
Masih kata Rusli, dirinya tidak mengetahui persis kejadian yang dialami keluarga besarnya tersebut. “Tapi kalau bibi tadi bilang mereka sedang sarapan. Terus tiba-tiba sudah disambar petir dari atas atap,” katanya.
Sementara itu, Kadus 3 Desa Pagar Agung, Ruswadan (48) mengatakan kejadian tersebut diketahui warga saat melihat bumbungan asap dari arah persawahan. “Kami dan warga mengira kalau ada kebun yang kebakaran. Saat didekati, rupanya pondokan yang ada di sawah yang terbakar,” ucapnya.
Masih kata Ruswadan, saat hendak mengevakuasi korban, tiga orang diantaranya yakni Pawi, Hendro dan Sudomo sudah dalam keadaan tak bernyawa dengan luka bakar di sekujur tubuhnya.
“Mereka tewas di tempat. Sementara yang lainnya langsung kami bawa ke RS Ar Bunda untuk diberikan perawatan,” imbuhnya.
Ruswadan menambahkan jasad korban yang meninggal dunia sudah diantar ke rumah duka. “Kalau jenazah sudah di rumah duka. Kami dari pengurus desa akan membantu pihak keluarga untuk pemakamannya,” pungkasnya (amr)