Buku Panduan Untuk Memilih Game Yang Tepat Telah Dikeluarkan Kemendikbud

JBerita.com – Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan ternyata sangat peduli akan masalah yang terjadi pada anak-anak Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan membuat buku panduan yang dengannya orang tua bisa menentukan game yang cocok untuk anak. Seperti diketahui kini banyak game yang mengandung konten dewasa namun tanpa sadar orang tua tidak mengetahui hal tersebut sehingga membiarkan sang anak terus bermain.

Anies Baswedan berujar “Buku panduan ini baik untuk orang tua sehingga bisa membantu memilih game yang tepat untuk anak-anak mainkan”.

Sistem peringkat akan ada di buku panduan itu. Tentu ini dimaksudkan agar orang tua tahu bagian mana game yang cocok untuk anak mereka. Karena usia anak sendiri amat variatif sehingga bila tidak dibuatkan peringkat akan menjadi sulit untuk malakukan pemilihan game.

Buku panduan dari kementrian ini sebenarnya merupakan ide yang sudah dijalankan oleh banyak negara seperti Amerika Serikat. Di negara itu, contohnya, ada lembaga Entertainment software Rating Board yang juga mempunyai peran yang sama yaitu memberi panduan untuk gim yang akan dimainkan anak. Sistem peringkat pun dibuat pada panduan yang dibuat oleh lembaga itu.

Anies sendiri mengatakan gim tidak sepenuhnya berbahaya. Dia mengandaikan gim seperti sebuah api, yang akan berguna bila digunakan semestinya dan tentu akan berbahaya bila tidak dilakukan pengontrolan.

Sang Mentri juga sependapat bila game banyak manfaat dan membantu anak untuk membuat keputusan yang lebih baik. Namun tentu saja game yang dimainkan harus sesuai dengan umur sang anak.

Ucap Anies “Salah memilih gim akan mengakibatkan mentalitas yang juga salah. Bisa dibayangkan bila seorang anak yang bermain game dengan adegan kekerasan maka ia akan bertindak serupa karena belum bisa menelaah apa yang sebenarnya,” Terkait dengan hal ini, sistem pemeringkatan game di dalam buku panduan akan berperan untuk menyaring game apa yang tepat untuk seorang anak dengan kategori umur tertentu mainkan.

Tentu saja langkah kementrian ini patut didukung karena bagaimanapun, game kini menjadi hal yang nyata dan ada di sekitar anak. Tentu saja kita tidak mau hanya karena game, anak-anak indonesia menjadi rusak.