Oknum Anggota TNI AD Terlibat Dalam Peredaran Ganja
MEDAN – Kepolisian Medan menciduk seorang pengedar Narkoba berjenis Ganja. Sayangnya orang yang ditangkap itu adalah seorang anggota TNI AD. Bersama aparat itu, juga ditangkap pasangan suami istri yang diduga ikut terlibat dalam peredaran 30 Kg Ganja ini.
Ketiga tersangka itu masing masing adalah orang yang berinisial J berusia 41 tahun, SD dan SN masing masing berusia 37 dan 36 tahun. J sendiri kini aktif sebagai anggota TNI di Kodam Bukit Barisan. Mardiaz Kusin Dewanto, sebagai juru bicara Polresta Medan, mengatakan ketiga tersangka itu diamanakan saat mereka melakukan transaksi daun ganja kering.
Kejadian itu sendiri ada di Simalingkar tepatnya JL Simalingkar B yang termasuk dalam area kecamatan Tuntungan provinsi Sumatera Utara. Jum’at malam adalah waktu kejadian ini berlangsung, pada tanggal 29 April 2016.
Ujar Kusin “Anggota TNI ini berpangkat sertu sedangkan suami istri itu merupakan orang aceh. Mereka bertransaksi ganja sebesar 30 KG. Kini mereka sudah kami amankan untuk penyelidikan lebih lanjut”.
30 Kg ganja yang ditemukan awalnya hanya terdiri dari 15 bungkus yang sudah dikemas rapi. Beratnya masing masing satu Kg namun di semak semak, petugas menemukan kembali 15 Kg sehingga totalnya adalah 30 Kg.
Peran dari J sendiri adalah pengawal dari kedua orang yang mengedar ganja itu, yang merupakan pasangan suami istri. Diketahui setiap mengawal, angota TNI itu dibayar 2 juta rupiah.
Tak bisa ditolak bahwa anggota TNI yang terlibat dalam peredaran Narkoba akan dipecat atau dihukum seberat beratnya. Tentu saja hal ini membuat pamor TNI tercoreng. Anggota pengaman negara ini mestinya ikut memberantas peredaran narkoba tapi malah ikut bermain untuk mendapatkan keuntungan pribadi.
Tindakan tegas tentu saja harus diberlakukan buat para pengedar Narkoba khususnya anggotaa TNI yang terlibat. Jangan sampai tebang pilih terjadi di dunia pemberantasan Narkoba. Keberhasilan kepolisian Medan melakukan penangkapan ini tentu patut diacungi Jempol. Sumatra Utara dan Aceh sendiri memang mejadi basis peredaran ganja karena kedua tempat ini adalah lokasi dimana banyak ditemukan ladang ganja.