Mengapa Investor Asing Lebih Memilih Vietnam Dibandingkan Indonesia

JBerita.com – Thomas T Lembong yang kini menjadi menteri perdagangan Indonesia menyatakan bawa investor asing melihat Vietnam lebih menarik untuk dijadikan tempat melakukan investasi. Itulah mengapa salah satu perusahaan besar yaitu Samsung Electronic lebih memilih Vietnam untuk pembangunan pabriknya dibandingkan negara kita.

Vietnam sendiri sebenarnya melakukan berbagai strategi menarik investor untuk melakukan investasi besar di negaranya dan itu dilakukan sejak 8 tahun yang lalu. Berbagai kemudahan juga telah disiapkan oleh negara ini sehingga menjadi hal yang wajar bila perusahaan besar sekelas Samsung mau investasi di Vietnam.

“Kurang lebih 8 tahun Vietnam giat mengundang para investor khususnya dari negara asing untuk datang. Insentif pajak yang diberikan pun menggiurkan mencapai 30 tahun. Selain itu mereka membangun infrastruktur yang lengkap sekali,” ungkap Thomas di sebuah diskusi yang diadakan di Mandarin Oriental Hotel.

Bukti keberhasilan Vietnam menggaet Investor asing adalah berhasilnya negara ini mengalahkan ekspor nonmigas Indonesia  yang kabarnya mencapai USD 160 miliar. Dari sejumlah itu, seperempat adalah hasil dari berdirinya perusahaan Samsung di negara ini.

“Tahun lalu saja ekspor kategori non migas Vietnam sudah mengalahkan Indonesia dan  dari jumlah yang ada Samsung amat berperan besar,” ungkap sang menteri.

Indonesia tidak hanya tertinggal dari bisnis elektronik, Vietnam juga telah mengungguli Indonesia untuk menyelesaikan CEPA yang merupakan singkatan dari Comprehesive Economic Partnership Agreement. Negara ini juga menjadi pendiri dari Trans Pasific Partnership yang kerap disingkat TPP.

“Negara kita sering tidak dilihat. Filipina malah masih dilihat sebagai pasar potensial untuk investor,” Ungkapnya.  Yang perlu digaris bawahi menurut menteri Limbong adalah akses ke Amerika Utara dan Eropa telah dimiliki oleh Vietnam dan itulah salah satu penyebab Indonesia kian tertinggal dari Vietnam.

Dengan melihat kenyataan ini, tentu saja pihak terkait yang membuat kebijakan investasi harus melakukan evaluasi. Apa yang salah dengan kebijakan yang ada ? Seharusnya semua dibuat untuk kepentingan masyarakat bukan kepentingan sepihak yang tentu saja bisa merugikan negara.