11 Perwira Polres Muara Enim Dimutasi, Kapolres: Ukir Prestasi Dimanapun Saudara Ditugaskan
MUARA ENIM – Polres Muara Enim melakukan mutasi besar besaran. Kali ini sebanyak 11 orang perwira dimutasi. Serah terima jabatan ke 11 perwira itu berlangsung pada upacara dipimpin Kapolres, AKBP Nuryanto Sik Msi, di halaman Mapolres, Jumat (29/4).
Ke 11 perwira yang dimutasi yakni Kabag Ops Kompol Andi Kumara digantikan Kompol Zulkarnain Sik SH. Kasat Reskrim, AKP M Khalid Zulkarnain digantikan AKP Irwanto. Kasat Lantas AKP M Yakin Rusdi digantikan AKP Adik Listiono.
Selanjutnya, Kasat Itelkam AKP Apromico digantikan AKP M Yunus. Kasat Narkoba AKP Bustomi digantikan AKP Iptu Alhadi Ajansa. Kapolsek Gunung Megang AKP Indra Kusuma digantikan AKP Bikdi Astin. Kapolsek Tanjung Agung AKP Alfiyan digantikan AKP Iwan Gunawan. Kapolsek Rambang AKP Syamseh digantikan AKP Ahmad Jauhari.
Kapolsek Lubai, AKP Jauhari digantikan AKP Bustomi, Kapolsek Semende AKP Heriyanto digantikan AKP Nusirwan, Kapolsek Lembak AKP M Ihsan digantikan AKP M Aidil Fitri.
Kapolres Muara Enim, AKBP Nuryanto mengatakan, promosi jabatan merupakan amanah atau titipan Tuhan yang wajib untuk disukuri dengan memperlihatkan kinerja yang baik. Mutasi dan promosi jabatan merupakan bagian dari pembinaan karir dalam pengabdian diri kepada bangsa dan negara melalui organisasi Polri.
“Ukir prestasi yang baik dimanapun saudara ditugaskan, agar warna sejarah pengabdian saudara tetap dikenang,” jelas Kapolres. Kedepan, lanjutnya tugas Polri semakin berat. Berbagai tantangan terhadap munculnya gangguan kamtibmas dengan modus modus baru akan menghiasi lembaran pengabdian Polri dalam mewujudkan keamanan dan ketertiban masyarakat.
Menurutnya, kasus menonjol gangguan kamtibmas di Muara Enim yang masih didominasi oleh kejahatan konvensional yakni Curat, Curanmor, Curas dan Anirat. Angkanya cukup tinggi sebagai dampak dari merosotnya pertumbuhan ekonomi terutama akibat menurunnya harga hasil pertanian dan perkebunan sebagai mata pencaharian pokok warga masyarakat Muara Enim.
Dijelaskannya, fenomena penanganan gangguan kamtibmas tak ubahnya seperti balon pencet. Dipencet satu sisi akan mengembang pada sisi yang lain. Penanganan gangguan kamtibmas, lanjutnya, harus dilakukan secara komprehensif dan terkoordinasi dengan seluruh satuan wilayah. Sehingga dapat menutup ruang gerak bagi para pelaku kejahatan dan melakukan aksinya.