Arturo Vidal Kritik Permainan Bertahan Ala Atletico Madrid
JBerita.com – Suara sumbang terus saja keluar mengiringi keberhasilan Atletico Madrid menapak ke fase Final Liga Champions. Tentu saja strategi yang diterapkan Simeone dengan main bertahan, agresif dan kompak yang menjadi kritikan.
Memang sudah diakui bahwa pertahanan terbaik menjadi milik Atletico di Liga Champion. Permainan Tiki Taka sekelas Barcelona pun bisa ditundukkan dengan membangun benteng kokoh di lini belakang.
Ada yang berdecak kagum dengan cara Atletico memainkan sepak bola dan tak sedikit yang mencibir bahwa yang dimainkan adalah sepak bola negatif. Arturo Vidal adalah salah satu yang tidak suka dengan apa yang dilakukan Atletico Madrid. Pemain ini mengatakan bahwa mereka hanya menyentuh bola saat mencetak gol.
Atletico sendiri berhak lolos ke final setelah berhasil menyamakan agregat 2-2. Meskipun sama, produktifitas gol tandang Atletico di kandang Bayern yang membuat tim ini layak ke final. Pada leg 1 di Vicente Calderon, Koke CS berhasil menang 1-0 dan pada laga kamis dini hari di Alianz Arena, Atletico kalah 2-1. Satu gol itulah yang kemudian membawa Atletico Madrid ke final, yang dicetak oleh Griezzman.
“Anak asuh Simeone hanya menyentuh bola saat terjadi gol. Sepak bola yang buruk,” Ungkap Vidal yang musim ini baru saja pindah dari Juventus. Adalah wajar Vidal merasa marah dan kecewa karena sepanjang permainan baik di leg 1 maupun di leg 2, Munchen berhasil menampilkan sepak bola menyerang dengan ball possesion lebih dari 70 persen namun hasil yang didapat adalah Die Rotten harus rela tiket ke final menjadi milik Atletico madrid.
Pada laga final nanti, lawan Atletico adalah pemenang antara Real Madrid vs Manchester City. Banyak pihak memprediksi all spanish final akan terjadi mengingat Madrid memang sedang diuntungkan karena akan main di kandang.
Belum lagi pulihnya Ronaldo menjadi angin segar untuk anak asuh Zidane. Apapun suara sumbang tentang gaya sepak bola Koke CS, yang jelas mereka berhasil menumbangkan tim sekelas Barca dan Bayern. Bukankah dalam sebuah pertandingan hasil menang yang utama?
