Ledakan Yang Terjadi Di Makassar Berasal Dari Bom Rakitan
MAKASSAR – Irjen Polisi Anton Charliyan yang merupakan Kapolda Sulselbar mengatakan dengan pasti bahwa ledakan yang terjadi di JL Barawa 2 Makassar, kecamatan Tallo yang terjadi pada 17 Mei 2016 adalah ledakan bom.
Untungnya ledakan bom itu berasal dari sebuah bom yang termasuk dalam kategori Low Explosive atau berdaya ledak rendah. Bom tersebut biasanya digunakan untuk meledakkan ikan yang kerap disebut dengan bom rakitan.
Dengan kata lain, bom tersebut bukanlah bom high explosive yang biasanya digunakan oleh para teroris untuk meledakkan gedung atau sasaran lainnya.
Ungkap Anton pada sebuah wawancara “Kami temukan beberapa detonator hitam di sekitar tempat kejadian perkara. Detonator itu biasanya digunakan oleh banyak orang untuk membuat bom rakitan”.
Ledakan bom rakitan itu terjadi di rumah Abdul Malik yang merupakan bos dari dua orang yang menjadi korban. Malik sendiri kabur dan kini sedang dalam pengejaran polisi. Pembuatan bom rakitan untuk meledakkan ikan di laut tentu merupakan sebuah larangan sehingga kasus ledakan bom ini termasuk tindak kriminal.
“Semua akan jelas bila kedua korban telah sembuh dan bisa diwawancara. Bos dari kedua korban sendiri belum kita temukan. Sekarang sedang dalam proses pencarian. Rumah itu memang kerap menjadi tempat perakitan bom,” ujar Anton.
Ledakan tersebut membuat warga sekitar heboh karena getarannya memang terasa sampai ke rumah tetangga. Kedua korban sendiri luka parah dan kini sedang di rawat di rumah sakit Ibnu Sina. Polisi tentu sedang melakukan penyelidikan dengan mengumpulkan saksi-saksi dan tentu menunggu wawancara dengan kedua korban.
Bila Abdul Malik, sang pemilik rumah, telah ditemukan, semua tentu akan semakin jelas karena rumahnya dijadikan tempat perakitan bom yang meledak itu. Pembuatan bom rakitan memang tak dibenarkan dengan tujuan apapun. Terbukti perakitan Ilegal yang dilakukan di Makassar ini telah menimbulkan bencana. Belum diketahui apakah kedua korban itu bisa selamat karena kabarnya luka yang dialami cukup parah.
Polisi harus menindak tegas pelaku perakitan bom khususnya bos kedua korban agar tidak terjadi lagi kejadian seperti ini yang tentu saja merugikan dan meresahkan warga.
