Nico Rosberg Sudah Melupakan Insiden Dengan Hamilton Di GP Barcelona
JBerita.com – Nico Rosberg pantas kecewa atas insiden tabrakan yang disebabkan oleh rekan setimnya Lewis Hamilton. Kejadian itu lantas membuat Rosberg dan juga Hamilton tak finis di GP Barcelona Spanyol. Bahkan kedua pembalap yang membela Marcedes itu hanya sampai di lap pertama saja.
Kekecewaan itu ternyata sudah dilupakan oleh Rosberg. Kejadian buruk itu tak mengubah apapun untuk hubungan Rosberg dengan Hamilton. Ini langsung dikemukakan oleh pembalap yang sebelum GP Barcelona menang di podium pertama sebanyak 4 kali secara beruntun.
Hamilton sendiri tidak terkena hukuman karena insiden itu memang dianggap kejadian yang normal di sebuah balapan meskipun manuver Hamilton dianggap terlalu agresif. Yang pasti Marcedes telah merugi pada balapan ini dan konyolnya itu dilakukan oleh salah satu pembalapnya.
Rosberg sendiri sempat menyatakan rasa herannya atas tindakan Hamilton yang memaksakan melakukan Takeover di celah sempit saat Rosberg sedang memimpin balapan. Namun semua hal mengecewakan itu kini sudah tak lagi dipikirkan oleh Rosberg.
“Tentu saja insiden pada hari minggu itu merugikan kami sebagai tim. Hubungan saya dengan hamilton biasa saja seperti sebelumnya. Saya sudah melupakannya,” Ujar Rosberg.
“Itu adalah masa yang sudah lewat dan tak perlu dipikirkan lagi. Tentu saja saya memahami kenapa orang-orang masih membicarakannya,” ungkap pembalap yang kini berusia 30 tahun.
Meskipun ada dalam satu tim, Rosberg mengakui persaingan memang harus ada dan hal itu yang membuat antusiasme di dalam tim tetap tumbuh. Namun tetap saja Rosberg mengakui bahwa semua tak berjalan dengan baik pada balapan Minggu kemarin.
Saat melakukan uji coba pada tengah musim kemarin, Rosberg sendiri kalah cepat dari pembalap Ferrari sebastian Vettel. Fokus latihan itu adalah suspensi dan juga pengereman untuk Rosberg. Tentu saja pendapat Rosberg tentang hubungannya dengan Hamilton tetap baik adalah sebuah sikap kesatria. Kecewa itu pasti tapi sang pembalap memang menganggap itu biasa terjadi di sebuah kompetisi. Tapi bagaimanapun, sang pembalap tetap ingin yang terbaik dan tak ingin kejadian itu terulang kembali.
