Australia Larang Warganya Liburan ke Indonesia
Jakarta – Australia diketahui telah mengeluarkan travel warning atau larangan berkunjung ke Indonesia. Hal ini disinyalir sebagai akibat dari adanya indikasi akan ancaman terorisme di Indonesia yang memang sedang tinggi. Dikutip dari Inilah.com pada Minggu (6/12/2015), situs smarttraveler.gov.au di Australia memasang status kunjungan menuju Indonesia dengan kalimat “high degree of caution” atau hati-hati tingkat tinggi.
Situs tersebut juga mengimbau warga Australia untuk berpikir mengenai resiko keamanan jika ingin berkunjung ke Indonesia. Masyarakat Australia juga diminta untuk terus memantau perkembangan terkini terkait dengan situasi yang tengah terjadi di Indonesia, baik melalui media elektronik maupun media massa.
Beberapa wilayah di Indonesia yang mendapat perhatian darurat terkait adanya ancaman terorisme antara lain adalah Papua dan Sulawesi Tengah. Ancaman teroris memang sedang cukup tinggi pada wilayah-wilayah tersebut dan aksi terorisme bisa terjadi sewaktu-waktu. Warga Australia juga diminta untuk segera meninggalkan kedua lokasi tersebut jika kebetulan sedang berada di sana.
Peringatan larangan berkunjung ini mengingatkan kita akan fokus pemerintah negara Indonesia dalam meningkatkan keamanan di tanah air demi mencegah ancaman tindakan berbau terorisme. Kelompok radikal seperti ISIS atau Santoso bisa saja menyerang terutama pada perayaan hari raya Natal serta tahun baru yang sebentar lagi akan diadakan.
Menkopolhukam Luhut Pandjaitan juga telah menggelar rakor atau rapat koordinasi terkait dengan keamanan nasional tepatnya pada tanggal 30 November lalu. Rapat koordinasi ini turut mengikutsertakan beberapa pejabat terkait, termasuk di antaranya adalah Wakil Kepala BIN Torry Djohar Banguntoro, Menkominfo Rudiantara hingga Kapolri Jenderal Badrodin Haiti dan Jenderal Gatot Nurmantyo.
Luhut mengungkapkan bahwa saat ini tengah beredar beberapa ancaman teror di beberapa wilayah di Indonesia dan semuanya perlu untuk diantisipasi. Target yang diincar terutama adalah kelompok Syiah. Lebih lanjut, Luhut menambahkan bahwa pihaknya telah mempersiapkan strategi guna mencegah semua ancaman teror ini dengan pendekatan budaya serta agama.
“Kita tidak mau seperti Amerika yang berujung pada peperangan. Kami tidak menginginkan untuk membuang-buang energi serta waktu. TNI, BIN dan Polri telah bekerjasama,” pungkasnya.
