Harga Emas Turun 0.36%, Ini Saat Tepat Untuk Beli Emas
Bursa saham yang ada di Amerika Serikat telah mulai pulih, namun ternyata hal ini belum dapat mendongrak harga logam mulia, salah satunya emas. Pada perdagangan yang terjadi pada hari Selasa waktu Amerika atau hari Rabu dinihari waktu Indonesia bagian barat, harga emas justru terpantaujatuh. Hal ini menyusul menguatnya dollar Amerika terhadap mata uang lain.
Dikutip dari halaman resmi CNBC, pada Rabu tanggal 13 Januari lalu, harga emas terpantau turun sebanyak nol koma tiga puluh enam persen menjadi seribu delapan puluh sembilan dollar per onsnya. Sementara untuk emas dengan jangka Amerika Serikat khusus pengiriman di bulan Februari ditutup pada level seribu delapan puluh lima dollar Amerika per onsnya. Pada perdagangan terakhir, harga emas menjadi seribu delapan puluh sembilan dollar Amerika.
Dengan ini, maka harga emas baru saja mengalami penurunan yang tertinggi dalam 2 bulan terakhir di hari Jumat lalu. Penurunan terjadi sebagai akibat dari turunnya harga minyak sebagai akibat dari adanya rasa khawatir atas melambatnya perekonomian di negara Cina.
“Jatuhnya pasar saham yang ada di Cina serta rasa khawatir para investor lantaran pemerintah tak mampu dalam mengendalikan ekonomi, telah membantu mengangkat harga logam mulia seperti emas menjadi lebih tinggi,” ujar analis bernama Naxitis Bernard Dahdah.
Jika dibandingkan dengan logam mulia lainnya, paladium tercatat mengalami penurunan harga yang paling besar, yakni sebanyak lima persen atau menjadi empat ratus empat puluh sembilan dollar Amerika per onsnya. Perak juga turun sebesar nol koma lima puluh satu persen menjadi tiga belas koma delapan puluh dollar Amerika per onsnya. Sementara platinum turun sebesar nol koma sembilan persen ke angka delapan ratus tiga puluh delapan dollar Amerika per ons.
Untuk harga emas domestik yang berasal dari PT Antam sendiri juga mengalami penurunan sebesar dua ribu rupiah dari lima ratus empat puluh tujuh ribu rupiah per gramnya menjadi lima ratus empat puluh lima ribu rupiah per gramnya. Sementara untuk harga pembelian kembali mengalami penurunan hingga tujuh ribu rupiah per gram.