Polusi Udara Yang Buruk Meningkatkan Resiko Berbagai Penyakit Kronis
JBerita.com – Polusi udara di banyak kota di dunia mulai mengkhawatirkan. Bahkan China sampai ke titik ekstrim dan harus membatasi jumlah kendaraan yang ada. WHO sendiri telah mengeluarkan kecaman pada beberapa kota di Inggris karena sudah melanggar batas aman partikel yaitu PM 2.5. Kota-kota di Irlandia juga mendapatkan hal serupa.
Glasgow, London, Nottingham dan Southampton adalah beberapa kota yang kadar polusinya sudah melebihi ambang batas. Tentu ada alasan kenapa WHO mengecam polusi di berbagai kota yang sudah tak wajar. Hal ini dikarenakan polusi udara yang parah akan menyebabkan semakin tingginya resiko penyakit. Penyakit jantung, paru-paru dan juga stroke adalah beberapa potensi bahaya yang disebabkan oleh polusi udara yang buruk.
80 persen kota yang ada di muka bumi ini gagal memenuhi batas aman kualitas udara sehingga semakin lama polusi semakin tak terkendali. Tentu kepentingan bisnis di dunia kapitalisme yang menyebabkan hal ini. Yang dipikirkan hanya untung tanpa pernah memikirkan dampak buruk yang terus terjadi. Belum lagi bertambahnya kendaraan bermotor yang tentu diiringi oleh pemakaian bahan bakar yang semaki tinggi pula.
Yang mengejutkan adalah hanya 2 persen saja dari kota yang ada di negara miskin dan 44 persen dari negara kaya yang bisa memenuhi batas aman kualitas udara. Tentu hal ini tak bisa dibiarkan. Kondisi yang buruk atas polusi udara akan menjadi bom waktu, suatu saat masalah akan semakin besar sehingga penyakit kronis akan semakin banyak diderita warga.
Menurut penelitian, 7 juta kematian yang bersifat prematur terjadi karena polusi udara yang buruk. Dan 3 juta diantaranya sudah pasti karena partikel halus yang diakibatkan oleh polusi udara seperti kepulan asap kendaraan.
Beberapa area di Eropa dan Amerika Utara, ditemukan bahwa terjadi penurunan polusi udara namun di negara Asia Tenggara hal itu malah memburuk. Beberapa penyebab kuaitas buruk udara adalah penggunaan bahan bakar yang berlebih, adanya pembangkit listrik dan industri yang tentu saja menggunakan bahan bakar yang masif.