Nasional

Angka Kecelakaan Kereta Api Meningkat Akibat Pengguna Jalan Lalai

Angka kecelakaan yang melibatkan kereta api di Indonesia meningkat bukan saja karena kesalahan teknis, melainkan juga faktor kelalaian pengguna jalan yang tidak disiplin dan nekat melintasi palang kereta api yang sudah diturunkan. Para penerobos perlintasan ini biasanya adalah para pejalan kaki, pengendara motor, mobil, bahkan pejalan kaki.

Terakhir adalah kecelakaan yang terjadi di Bintaro Jilid 2 pada hari Senin, 09 Desember 2013. Kecelakaan naas tersebut telah memakan korban jiwa sebanyak 7 orang serta lebih dari 85 orang mengalami luka-luka akibat sopir truk nekat melewati perlintasan kemudian berhenti tepat diatas rel kereta api akibat kondisi jalan didepannya macet. Sehingga truk BBM tersebut terjebak di atas rel. Saat itulah KRL commuter line dari arah Tanah Abang melintas dan menabrak truk pengangkut BBM tersebut.

Kecelakaan Kereta Api Meningkat Akibat Pengguna Jalan yang Lalai

Faktor kecelakaan akibat lalainya pejalan kaki ini dibenarkan oleh Tulus Abadi, Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia. Dalam acara diskusi yang diadakan di Cikini, Tulus mengungkapkan jika selama ini Kementerian Perhubungan belum maksimal dalam memberikan wacana dan himbauan kepada masyarakat tentang bahaya di perlintasan kereta api. (merdeka.com/14-12-2013)

Dia juga menambahkan jika rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk membangun sarana dan prasarana perkereta apian seperti membangun jalan layang atau perlintasan kereta layang bukan solusi mengurangi kecelakaan. Utamakan bagaimana mendidik masyarakat untuk disiplin dijalan raya, tidak ugal-ugalan berkendara dan memahami bahaya berkendara itu sendiri

Tampilkan lebih banyak

Artikel terkait

Tinggalkan Komentar dan Diskusi Disini

Silahkan berkomentar dan berdiskusi. Bebas, namun tetap beretika. Diskusi atau komentar hendaknya masih berkaitan dengan artikel mengenai "Angka Kecelakaan Kereta Api Meningkat Akibat Pengguna Jalan Lalai". Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab Anda! Klik tombol DISKUSI dibawah.

Back to top button
error: Content is protected !!