Polisi Tahan 8 Tersangka Dalam Kerusuhan Di Singapura
Polisi Singapura pada selasa pagi waktu setempat, kembali menahan setidaknya 8 orang tersangka dalam kerusuhan yang terjadi di negara tersebut. Penangkapan itu terjadi disela proses pengadilan untuk dakwaan 24 pekerja asing sebagai pelaku tindak kerusuhan yang terjadi Minggu sebelumnya. Diketahui, jika semua tersangka maupun terdakwa yang terlibat dalam kerusuhan tersebut berkewarganegaraan India.
Dilansir dari harian Singapura Strait Times (11-12-2013), kedelapan orang yang di tangkap tersebut telah mengenakan baju tahanan Singapura berwarna merah. Semuanya tampak diam dengan tangan di borgol. Sementara salah satu diantaranya di perban.
Sejak pagi, kedelapan tersangka ini sudah dibawa polisi ke ruang sidang. Namun, baru siang hari persidangan dimulai. Hal tersebut dikarenakan Komisi Tinggi India harus mempersiapkan terlebih dahulu bantuan hukum terhadap kedelapan warga negaranya itu. Dalam persidangan tersebut, dakwaan dibacakan dalam bahasa Tamil.
Pengacara Amarick Gill menyatakan jika kedelapan tersangka itu berhak untuk mendapatkan bantuan hukum pidana (CLAS). Ia juga menambahkan saat ini petugas CLAS sedang bekerja bersama Komisi Tinggi India dalam mencari pengacara-pengacara untuk meberikan bantuan hukum secepatnya.
Mengenai warga negara India yang terkait masalah hukum ini, Kementerian Luar Negeri Singapura akan bekerjasama dengan Komisi Tinggi India untuk memastikan bantuan kekonsuleran dan bantuan hukum bagi ke 24 pelaku lainnya. Ke 24 orang tersebut diketahui ditahan di kompleks Polisi Cantonment.
Sebelumnya Polisi Singapura mengungkapkan jika penyidik sudah memeriksa setidaknya 3.700 pekerja asing dari 10 asrama di Singapura terkait kerusuhan itu. Penyelidikan dilakukan terhadapp 176 orang yang dilakukan di Departemen Investigasi Kriminal.
Setelah melakukan investigasi dan melihat bukti dari foto dan video yang dikirimkan oleh publik, Polisi akhirnya membebaskan 4 tersangka lainnya. Keempat orang ini terdiri dari 1 warga India, 1 warga Singapura dan 2 orang warga Bangladesh. Mereka tidak terbukti ikut dalam kerusuhan yang terjadi.
Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong menyatakan akan terus memantau perkembangan dari kasus kerusuhan di Distrik Little India itu. “Saat ini kasusnya telah ditangani oleh pihak yang tepat,” tulis Lee dalam akun Facebooknya.
Sementara itu, Wakil Perdana Menteri dan Menteri Dalam Negeri Teo Chee Hean menyebutkan jika tim Komisi Pencari Fakta (CIO) akan bekerja mulai akhir pekan ini.