Korban Gempa di Taiwan Bertambah Lagi, 1 Bayi dan 2 Anak-Anak
Korban tewas akibat gempa bumi di Taiwan bertambah lagi menjadi 11 orang. Diantara korban yang tewas tersebut terdapat dua anak-anak dan satu bayi perempuan yang masih berusia 10 hari. Menurut pejabat setempat, masih banyak warga yang terjebak karena tertimpa reruntuhan bangunan apartemen. Untuk melacak dan mengevakuasi korban, sebayak 800 tentara dikerahkan bersama anjing pelacak.
Seperti yang diberitakan oleh AFP hari ini (Sabtu, 06-02-2016), saat ini lebih dari 30 orang masih terjebak dalam reruntuhan gedung apartemen yang runtuh akibat gempa berkekuatan 6,4 skala ritcher itu.
Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan mengungkapkan sebanyak 256 penguhi apartemen tersebut berhasil di evakuasi. 318 orang diantaranya telah dilarikan ke rumah sakit terdekat.
“Hal yang pertama saya lihat adalah bangunan bergoyang dari atas sampai kebawah, serta bergoyang dari kanan ke kiri, kemudian lantai mulai runtuh,” kata salah satu orang warga yang melihat kejadian tersebut.
Salah satu korban yang selamat kepada Apple Daily menceritakan detik-detik gempa di Taiwan. Saat bencana itu terjadi, dirinya menggunakan pakaiannya seperti tali dan berusaha turun dari lantai sembilan ke lantai enam gedung apartemen.
“Saat itu pintu rumah saya terkunci. Akhirnya saya menggunakan palu untuk memecahkan kaca pintu rumah dan berhasil keluar menyelamatkan diri,” ungkapnya sambil menangis.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) mencatat kekuatan gempa di Taiwan ini sebesar 6,4 SR. Gempa ini berpusat di 39 km dari kota terbesar kedua di Taiwan, Kaohsiung. Meski pusat gempa lebih dekat dengan kota Kaohsiung, namun daerah yang mengalami kerusakan parah adalah wilayah Tainan.
Pasca gempa di Taiwan, sekitar 400 ribu rumah warga tidak mendapatkan suplai air dan lebih dari 6 ribu warga lainnya yang berlokasi di Tainan tidak mendapatkan aliran listrik.