Internasional

Sekularisme Tetap Bertahan Di Turki

Recep Tayyip Erdogan
Recep Tayyip Erdogan

JBerita.com – Turki merupakan negara mayoritas muslim namun sekuler. Yang dimaksud adalah fanatisme agama berlebihan tidak terlihat di negara ini. Polemik baru-baru ini mencuat ke permukaan untuk meminta presiden Recep Tayipp Erdogan untuk membuat konstitusi tentang agama. Sang presiden sendiri berpandangan seharusnya negara memiliki jarak dengan agama.

Sebuah seruan dari ketua parlemen Turki berisi tentang permintaan kepada presiden untuk menghapus peraturan yang mengarah ke sekularisme agama. Erdogan sendiri bersikeras bahwa hal itu tidak perlu karena bertentangan dengan prinsip-prinsip yang awal mula digunakan untuk membentuk negara turki. Laisisme adalah hal yang tetap dipertahankan oleh Recep, presiden turki. Maksudnya adalah semua kebijakan negara tidak perlu berdasarkan agama.

Ketua Parlemen sendiri memang menentang beberapa aturan terkait sekularisme agama namun ia berpendapat kebebasan beragama harus ditegakkan karena merupakan hak azasi setiap manusia. Pentingnya hadir sebuah konsitutis agama itu karena Turki adalah sebuah negara yang mayoritas berpenduduk islam.

Meskipun Turki adalah negara yang banyak pendudukya muslim namun negara ini tidak berikrar Turki adalah negara islam. Amandemen Undang-Undang 1924 telah dilakukan yang isinya adalah menghapuskan Islam sebagai agama formal negara. Tentu hal ini berdasar karena pembentukan negara Turki sendiri didasarkan pada pandangan bahwa Turki adalah negara moderen, sekuler dan demokratis.

Mayoritas muslim Suni hidup di turki. Diperkirakan lebih dari seperlima dari total 78 juta penduduk Turki memiliki keyakinan Alevi yang beraliran Sufi, Syiah dan juga keyakinan tradisi Antolin. Selain agama tersebut di atas, 17 ribu orang Turki adalah Yahudi dan lebih dari 100.000 berkeyakinan Nasrani.

Dari sebuah survey yang dilakukan pada 2013, hanya 12% saja dari penduduk Turki yang menginginkan hukum yang dilandaskan Islam. Erdogan tentu saja seorang Predisen yang tau nilai-nilai sejarah Turki. Karena itu, presiden tetap bersikeras mempertahankan Sekularisme. Dan ini dianggap penting karena sesuai dengan kehidupan masyarkat di negara itu.

Tampilkan lebih banyak

Artikel terkait

Tinggalkan Komentar dan Diskusi Disini

Silahkan berkomentar dan berdiskusi. Bebas, namun tetap beretika. Diskusi atau komentar hendaknya masih berkaitan dengan artikel mengenai "Sekularisme Tetap Bertahan Di Turki". Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab Anda! Klik tombol DISKUSI dibawah.

Back to top button
error: Content is protected !!