Kim Jong Un: Bila Kami Tidak Diserang, Nuklir Tak Akan Digunakan
JBerita.com – Membicarakan Korea Utara selalu saja menarik. Ini karena Korea Utara adalah negara idealis dan kontroversial. Pengaruh dunia barat tak akan bisa ditemukan di negeri yang sekarang dipimpin oleh Kim Jong Un.
Dalam sebuah pidato di kongres partai, Kim Jong Un dengan tegas mengatakan Korut adalah negara Nuklir yang mempunyai tanggung jawab bukan seperti yang dituduhkan para lawannya. Ia juga mengatakan senjata nuklir tidak akan digunakan bila tidak ada penyerangan.
“Kita tidak akan pernah menggunakan Nulir dengan semena-mena kecuali kedaulatan negara kita diserang oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Kekuatan agreasif akan saya lawan dengan kekuatan nuklir negeri ini,” Ungkap Pemimpin muda ini.
Denuklirasi sendiri didukung oleh Kim Jong Un dan Korea Utara sendiri mendukung penuh serta patuh terhadap non-proliferasi. Namun pada tahun 2003, Korea Utara menarik negara mereka dari perjanjian Non-Proliferasi Global. Itu merupakan keputusan yang berani dan negara pertama yang berani melakukannya.
Pengembangan Nuklir di Korea Utara sendiri merupakan kebutuhan yang dianggap mendesak dan harus karena dengan cara itulah mereka mampu menakuti para lawah khususnya Amerika dan sekutunya.
Semenjak dikukuhkan pengembangan nuklir di negara itu pada tahun 2013, dengan tegas Korea utara menyatakan senjata mematikan ini hanya akan digunakan bila ada invasi yang menganggu kedaulatan negara mereka.
Korea Selatan dan Amerika adalah yang sering menjadi target ancaman dari serangan nuklir Korea Utara karena kedua negara inilah yang saat ini sering berkonflik dan mengusik kepentingan serta kedaulatan negara.
Berbicara di depan ribuan simpatisan kongres partai buruh, Kim sendiri ingin melakukan revitalisasi gaya hidup masyarakt Korut dan juga semakin meningkatkan perekonomian negara Korea utara yang ia pimpin. Selama ini Korea Utara memang dikenal sebagai tempat tertutup dan tidak menerima masuknya budaya asing. Kehidupan rakyatnya dikabarkan banyak yang menderita karena hal itu.
Sebenarnya ajang itu merupakan sejenis penobatan Kim Jong Un sebagai pemimpin Korea Utara secara resmi sebagai pengganti sang ayah Kim Jong Il.
