Trump Memberi Label China Sebagai “Perampok”
JBerita.com – Donald Trump yang mencalonkan diri sebagai Presiden Amerika Serikat, kandidat dari Partai republik, mengatakan China sebagai “Perampok” untuk Amerika Serikat. Hal tersebut keluar dari mulut Trump terkait dengan kebijakan perdagangan Negeri Tirai Bambu itu.
Dalam sebuah pidato di Negara Bagian Indiana, Donald Trump sendiri berkata China harus bertanggung jawab untuk pencurian terbesar dalam sejarah dunia. Demikain ia menyebut apa yang dilakukan Tiongkok.
Manipulasi mata uang China telah dilakukan untuk membuat penjualan ekspor menjadi lebih memiliki daya saing. “Kita tentu tak akan tinggal diam, China melakukan perampokan untuk AS. Hal tersebut yang menjadi misi kita. Perubahan akan segera dilakukan,” ujar Trump seperti dikutip pada situs BBC.
Donald Trump sendiri dalam sebuah kampanye berjanji untuk membuat beberapa kebijakan yang lebih baik, bisnis juga akan dibantu pertumbuhannya dan lapangan kerja akan semakin luas selain memangkas beberapa kesepakatan kerjasama dengan China.
Menurut sebuah sumber, defisit perdagangan yang dialami AS dengan China mencapai angka yang tidak sedikit yaitu US$365,7 miliar. Angka itu hanya untuk tahun lalu saja. Sementara pada bulan Februari di tahun 2016, defisit sudah mencapai US$57 miliar.
Itulah mengapa kemudian Trump menyebut China sebagai perampok karena terkait dengan defisit perdagangan itu. Trump memang lumayan cemerlang pada pemilihan presiden AS kali ini karena pada pemilihan pendahuluan, Millioner ini menang di lima negara bagian untuk partai Republik.
Kenyataan itu tentu membuat Donald Trump jumawa dan mengaku dirinya adalah kandidat terkuat presiden AS dari partai Republik. Trump juga medapatkan perolehan suara 927 dari delegasi. Ia hanya butuh 310 delegasi lagi agar bisa menjadi kandidat utama presiden Amerika Serikat dari partai Republik. Pesaing terkuatnya adalah Ted Cruz yang kini baru mendulang 559 delegasi.
Tentu apapun yang diungkapkan Trump terhadap China didasarkan pada beberapa fakta. Dan apa yang akan menjadi kebijakannya kelak akan dipengaruhi oleh sundut pandangnya terhadap kenyataan yang ada. Trump sendiri memang sangat mahir di dunia bisnis sehingga layak ia menjadi kandidat prediden AS.